Menkopolhukam Apresiasi Kepala BP2MI RI, Ini Sebabnya

Menkopolhukam RI Mahfud MD bersama Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani Gelar Diskusi Publik "Perang Semesta", Kamis (06/04/23) di Batam. (transkepri.com/adri)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Prof. Mahfud MD, secara terbuka menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.

Hal itu disampaikan saat membuka Diskusi Publik yang diselenggarakan BP2MI, Kamis, (06/04) di Swiss-Belhotel Kota Batam. Menurut Mahfud, perjuangan dan kesungguhan Kepala BP2MI untuk memberikan pelayanan yang baik bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) wajib mendapat dukungan.

"Apa yang dikerjakan BP2MI sangat baik. Hingga diskusi publik hari ini merupakan terobosan positif. Patut diapresiasi. Termasuk ketegasan Kepala BP2MI memecat pegawainya nakal. Pemerintah tidak main-main untuk memerangi sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia. Yang disampaikan Pak Benny Rhamdani dan juga dilakukan beliau di BP2MI menggambarkan keberpihakan nyata negara pada para pekerja migran Indonesia," ujar Mahfud.

Termasuk dalam hal Undang-undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) No. 21 Tahun 2007. Mahfud menyebut kolaborasi berbagai pihak harus diwujudkan. Kesadaran memerangi praktek perdagangan manusia harus dihapus.

"Penempatan ilegal yang marak terjadi dan terus dilawan BP2MI juga membutuhkan dukungan kita semua. Perang Semesta dalam ide besar Pak Benny Rhamdani menurut saya sangat tepat. Bahwa semua komponen rakyat, dan seluruh sumber daya perlu kita kerahkan untuk memerangi sindikat," tegas Mahfud.

Sementara, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan, perlunya sanksi diberikan kepada calo dan mastermind dalam penempatan PMI secara non prosedural, tak perlu ada negosiasi, apalagi kompromi untuk pelaku penempatan ilegal PMI. Penegakan hukum menurutnya sebagai kunci utama.

"Pencegahan kami lakukan dan ada progresnya. Kerap kali kasus yang kita dorong ke proses hukum, namun sanksi yang diperoleh dari sindikat tidak setimpal. Menurut saya harus ada sanksi tegas. Dan kita tidak menyeret aktor penempatan semata, melainkan mastermind. Harus ada efek jera terhadap para mafia penempatan secara tidak resmi," ucap Benny.

Benny mengatakan, menempatkan para pelaku di penjara adalah solusi yang tepat. Bahkan Benny berharap ada kesadaran ideologis dari para pejabat publik untuk bisa memberi pembelaan melalui kebijakan kepada PMI.

"Kita akan menyeret mereka para sindikat penempatan ilegal PMI ini ke penjara. Dalam pemberian sanksi, kami tidak main-main. Ini menjadi perhatian serius semua pihak yang peduli pada PMI untuk bersikap membela PMI dan memerangi sindikat ilegal PMI," ucap Benny.

Benny juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaannya kepada Menkopolhukam yang disebutnya telah menjadi inspirasi dalam memberantas sindikat. Benny juga menyebutkan, Menkopolhukam seperti simbol yang dari sikapnya memberi motivasi untuk berbuat hal-hal baik kepada publik.

"Terima kasih telah menginspirasi kami, memberi motivasi kepada kami untuk terus berjuang memerangi sindikat. Saya yang sebelumnya hampir pesimis dalam memerangi para sindikat, kini makin bersemangat karena kehadiran dan sikap Pak Mahfud. Terima kasih sekali lagi Pak Menko," pungkas Benny. (adri)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar