Pertumbuhan Ekonomi Batam Capai 6,84 Persen 2022

Pertumbuhan ekonomi Batam meroket, melebihi pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional.(diskominfo batam)

 

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pertumbuhan ekonomi Batam meroket, melebihi pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mendata, pertumbuhan ekonomi Batam di angka 6,84 persen. 

Sementara, Provinsi Kepri berada di angka 5,09 persen dan nasional 5,31 persen. Merujuk data sama, Kota Batam menduduki peringkat tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota di Kepri.

Secara berturut, angka pertumbuhan ekonomi 2022 se-Kepri yakni Batam 6,84 persen, Bintan 4,44 persen, Karimun 4,38 persen, Tanjungpinang 4,12 persen, Lingga 3,74 persen, Natuna 0,11 persen, dan Anambas 0,09 persen.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi semua pihak yang terus mendukung kebangkitan ekonomi Batam. "Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi terus meroket," ujar Rudi.

Sebelumnya, pada 2021, pertumbuhan ekonomi Batam di angka 4,75 persen angka ini pun terbilang sangat tinggi, di mana, pada 2020, pertumbuhan ekonomi Batam di angka -2,55 persen, saat masa pandemi Covid-19.

"Ini kebangkitan Batam usai masa pandemi Covid-19," katanya.

Ia mengatakan, kebangkitan ekonomi ini tak lepas dari peran semua pihak, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam.

"Semua berperan, dan mari sama-sama ke depan kita membuat Batam lebih bangkit lagi dan 2023 harus lebih baik lagi," katanya.

Di kesempatan itu, Rudi juga memaparkan, dalam menunjang lajunya ekonomi Batam, pihaknya membangun infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, jalan protokol, dan sebagainya.

"Termasuk juga jalan di kawasan perindustrian, ini penunjang investasi Batam supaya investor juga nyaman dan betah di Batam," ujar Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut.

Sejalan dengan semangat dan cita-cita bersama serta tetap dalam sinergitas yang kompak dan kolektif, Pemko Batam dan BP Batam sudah melaksanakan berbagai program strategis pembangunan Batam.

Adapun, pembangunan yang dilakukan yakni pengembangan Bandara Hang Nadim sebagai pusat logistik dan transit hub berkelas internasional.

Kemudian, peningkatan jalan-jalan utama Kota Batam dengan drainase yang memadai, sebagai pendukung utama konektivitas antar wilayah Batam untuk meningkatkan sektor industri dan pariwisata.

Peningkatan jalan itu seperti  jalan pedestrian dari bi melewati depan ferry terminal dan bundaran BP Batam, pelebaran jalan RE Martadinata, pelebaran jalan kaveling Sambau, peningkatan jalan arteri Gajah Mada, penataan jalan kawasan terminal Batu Ampar.

Selanjutnya, peningkatan/penataan jalan simpang Barelang (lanjutan), pelebaran jalan simpang Basecamp menuju simpang MAN, penataan lengan simpang Basecamp (lanjutan), peningkatan jalan simpang patung kuda ke simpang Bengkong Seken (lanjutan).

Tak hanya itu, penataan jalan (pelebaran jalan) simpang Kabil ke simpang Masjid Raya Batam Cebtre (lanjutan), penataan jalan simpang Tiban Princes ke Ciptaland Tiban Indah (lanjutan).

Selanjutnya, pembangunan drainase Dam Baloi (kantor pajak), peningkatan drainase kawasan aviari kelurahan buliang (lanjutan), peningkatan drainase pasar pjb kelurahan Sagulung Kota.

Selain pembangunan jalan, juga dilakukan pengembangan pelabuhan Batu Ampar untuk mendukung ekspor impor Kota Batam, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan Sekupang.

"Penghijauan Kota Batam melalui penanaman pohon jati emas disepanjang jalur-jalur strategis untuk menjadikan batam sebagai kota yang hijau, rindang dan indah," ujarnya.

Selain itu, pembangunan sarana dan prasarana kelurahan (PSPK), dimana pada tahun 2022 ini dianggarkan rata-rata Rp2,5 miliar per Kelurahan di Kota Batam.(advertorial)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar