Penderita Covid di China Kembali Meningkat

Shanghai

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kota Shanghai, China, kembali memberlakukan lockdown pada Senin (31/10) untuk memutus rantai penularan kasus Covid-19 di wilayah itu.

Akibatnya, seluruh pengunjung Shanghai Disney terjebak di dalam area taman hiburan karena diminta melakukan tes Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif.

Diberitakan Reuters, taman hiburan itu mengabarkan pada pukul 11.39 waktu setempat bahwa mereka akan segera menutup area hiburan utama dan daerah sekitarnya, termasuk lokasi perbelanjaan, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penutupan itu dilakukan guna mematuhi aturan lockdown yang ditetapkan pemerintah.

Dalam video yang beredar di Weibo China, tampak orang-orang bergegas menuju gerbang taman hiburan yang telah dikunci. Meski begitu, Reuters tidak bisa memverifikasi keabsahan video tersebut. Shanghai Disney Resort juga hingga kini belum memberikan tanggapan.

Berdasarkan laporan sejumlah pengguna media sosial, meski ditutup, Disney tetap mengoperasikan wahana bagi pengunjung yang terjebak di area.

Juru bicara Shanghai Disney Resort menyatakan pihaknya masih mengoperasikan "penawaran terbatas" bagi para pengunjung. Mereka juga menjelaskan penutupan dilakukan untuk mengikuti aturan sesuai pedoman dari otoritas kesehatan China.

Pemerintah Shanghai lewat WeChat sebelumnya menyatakan bahwa taman hiburan Disney melarang para pengunjung keluar masuk area hingga hasil tes Covid-19 mereka keluar.

Siapapun yang telah mengunjungi taman sejak 27 Oktober disebut perlu melakukan tes Covid-19 tiga kali dalam kurun waktu tiga hari.

Pada Sabtu (30/10), resor menyatakan pihaknya mulai beroperasi dengan lebih sedikit tenaga kerja demi mematuhi aturan lockdown wilayah.

Shanghai sendiri sejauh ini telah melaporkan 10 kasus lokal pada 30 Oktober lalu. Seluruh kasus merupakan mereka yang tak bergejala.

Lockdown Shanghai ini sekaligus menunjukkan guncangan baru bagi Shanghai Disney Resort yang sebelumnya juga sempat ditutup selama lebih dari tiga bulan kala Shanghai memberlakukan lockdown awal tahun ini.

Taman hiburan itu juga pernah ditutup pada November tahun lalu dengan 30 ribu lebih pengunjung dilaporkan terjebak di dalam usai pihak berwenang meminta mereka melakukan tes Covid-19.

Hingga kini, otoritas lokal di seluruh China diketahui terus memberlakukan upaya penanganan Covid-19 secara mendadak dan juga ekstrem demi memutus rantai penularan virus di negara itu. **


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar