Kendi Jenever Zaman VOC, Koleksi Terbaru Museum Raja Ali Haji


TRANSKEPRI.CIOM.BATAM - Walikota Batam diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Anggota DPRD Kota Batam, Asnawati Atik dan Sekretaris Lembaga  Adat Melayu (LAM) Batam, H. R. Muhammad Amin meluncurkan Kendi Jenever, yang merupakan benda koleksi terbaru museum Batam Raja Ali Haji.

Peluncuran dilaksanakan pada Malam Puncak Peringatan Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji Ke- 2 dan Peringatan Hari Museum Indonesia 2022, Jumat (14/10/2022). 

Kendi Jenever adalah sebuah botol berwarna coklat muda dengan kondisi warna yang sudah rusak, berbentuk bulat, tidak ada telinga dan kapasitas isi  botol 1 liter. Botol ini  terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang dikenal oleh masyarakat Belanda sebagai Kendi Jeniver yang digunakan sebagai wadah air minum anggur yang difermentasi sehingga menjadi air anggur (Tuak). Botol ini biasanya selalu dijumpai pada bekas bangunan Belanda yang ada terutama  pada masa Kolonial Belanda. 

Botol  berdimensi 29.5 cm  dengan diameter 9.5 cm buatan Belanda sekitar tahun 1860-1880 ini bertuliskan Hulstkamp & Zoon & Molyn Rotterdam. Botol tersebut dipergunakan semasa Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Batam.  Botol ini ditemukan sekitar tahun 2018 oleh salah satu warga Pulau Karas bernama Rustam Kungfu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam, Senny Thirtywani dalam laporannya menyebutkan hingga saat ini museum Batam telah memiliki 78 koleksi. 
“Kami akan terus berupaya menambah benda-benda koleksi sehingga terajut utuh sejarah Kota Batam,” sebutnya.

Adapun tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah pengunjung Museum Batam Raja Ali Haji serta mengenalkan museum Batam kepada masyarakat secara nasional maupun internasional khususnya kepada generasi muda.

“Sejak Januari 2022 hingga bulan September 2022 lalu, jumlah kunjungan Museum Batam sebanyak 4.185,” paparnya.

Ditambahkannya, pada peringatan Hari Jadi Museum Batam yang ke- 2 dan Peringatan Hari Museum Indonesia Tahun 2022 diadakan serangkaian lomba secara online, antara lain Lomba Cipta Puisi yang diikuti 19 peserta, Lomba Interpretasi Gurindam 12 sebanyak 7 peserta, Lomba Vlog 24 peserta dan Lomba Photography yang diikuti sebanyak 66 peserta.

Sekretaris LAM Batam, H. R. Muhammad Amin mengucapkan selamat atas hari Jadi Museum Batam yang kedua dan Hari Museum Indonesia Tahun 2022. 

“Atas nama Ketua Lembaga Adat Melayu Batam dan seluruh jajaran tentu kami mengucap tahniah dan dengan doa dari masyarakatt Batam mudah-mudahan museum Batam yang kita banggakan ini akan semakin besar dan berjaya,” serunya.

Menurutnya, ada dua tempat yang harus kita kunjungi apabila mengunjungi satu daerah. Pertama adalah mesjid dan tempat kedua adalah museum.

“Itu dua tempat yang paling dan wajib kita kunjungi kemanapun kita pergi,” tegasnya. 

Kepala Disbudpar Kota Batam mengatakan museum Batam baru berumur dua tahun. Tahun lalu peringatan hari jadi museum dilakukan hanya dikalangan internal saja dan pada tahun ini kita peringati dengan melibatkan seluruh masyarakat. 

“Kita berterima kasih kepada penyelenggara hari ini yang membuat bazaar dan kegiatan lomba. Kami juga mendapatkan dukungan dari DPRD Kota Batam dan dari LAM Kota Batam,” ujarnya.

Kita sudah memulai dengan tahun kunjungan wisata ke Batam, Visit Batam Indonesia Tahun 2024.

“Jadi hari ini kita sudah melaksanakan kegiatan  Visit Batam Indonesia, VBI,” imbuhnya.

Museum adalah salah satu ciri peradaban kota modern. Kalau ingin melihat sebuah negara atau sebuah kota maka lihatlah museumnya. 
Kalau kita tidak sempat berkeliling di negara atau kota itu, dari museum sebenarnya kita akan bisa mengetahui  sejarah sebuah negara, sejarah peradaban sebuah kota atau sejarah peradaban sebuah negeri, kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri. 

“Karena itulah kalau nanti kita melihat di museum Batam ini, kita akan melihat sejarah Batam dari awal bermulanya Batam 18 Desember 1829 sampai dengan bagaimana Batam kedepan, itu semua sudah dipajang di relief di dalam museum ini,” jelasnya.

Dikatakannya lagi, museum memiliki beberapa manfaat. Pertama mengandung edukasi, kalau orang dengan kesadarannya sendiri datang ke museum maka dia akan mendapatkan ilmu pengetahuan. Kedua  inovasi, dimuseum banyak sekali dilakukan inovasi, baik tata letak dan sebagainya dan ini akan memberikan inspirasi bagi siapa saja yang  datang ke museum. Orang yang sering datang ke museum maka daya inivasinya akan lebih kuat. 

Yang ketiga sebagai rekreasi.  Di museum kita bisa menghilangkan kejenuhan, himpitan  dari persoalan-persoalan yang  kita hadapi dan kita akan menjadi rilek dengan melihat benda yang dipajang di museum. Dan yang keempat imajinatif. Banyak orang, seniman dan sebagainya kalau dia kehilangan imajinasi, maka dia datang ke museum, meihat koleksi benda-benda di museum maka akan muncul imajinasinya dan dia akan mendapatkan inspirasi.

“Mari kita jadikan museum Batam ini sebagai salah satu destinasi yng membanggakan Kota Batam,” pungkasnya. 

Dimalam puncak Peringatan Hari Jadi Museum Batam yang berlokasi di Dataran Engku Puteri Batam Center tersebut dilakukan pemotongan nasi besar (nasi yang dihidangkan dalam acara-acara  kebesaran) oleh Sekretaris LAM Batam, H. R. Muhammad Amin dan  potongan nasi besar secara simbolis diserahkan kepada anggota DPRD Kota Batam, Asnawati Atik.

Acara yang juga dihadiri oleh asosiasi pariwisata Batam dan Kepri tersebut diakhiri dengan pembacaan para pemenang lomba.(r)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar