Ibu dua anak itu sedianya bertolak ke Madinah pada Selasa 7 Juni lalu. Ia bersama sang suami yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 5 asal Kota Surabaya terjadwal memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya sehari sebelumnya.
Sami sempat mengalami gejala batuk pilek. Ia kemudian menjalani tes PCR. Hasilnya, Sami terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saya shock lah, ternyata hasil PCR saya positif. Padahal saya juga enggak merasa sakit demam atau tenggorokan sakit. Saya juga masih bisa mencium bau," kata Sami, Sabtu (19/6).
Meski merasa sedih, Sami mengikhlaskan suaminya tetap berangkat lebih dahulu ke Tanah Suci. Ia tak berkecil hati meski keberangkatannya harus tertunda. Sami pun menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Saya semangat isolasi mandiri, soalnya saya ingin segera sembuh dan berangkat haji tahun ini. Apalagi, tahun ini merupakan haji akbar," katanya.
Saat melakukan isolasi mandiri, suaminya telah tiba di Arab Saudi. Setiap hari sang suami mengirim video situasi di Kota Madinah. Video tersebut menjadi penyemangat dirinya untuk lekas sembuh dan sehat kembali.
Setelah dua pekan menjalani isolasi, kondisinya pun semakin membaik. Tes PCR yang dilakukan Sabtu 18 Juni menunjukkan hasil yang negatif. Sami bersyukur diberi kesempatan istirahat lebih lama di rumah.
"Siapa tahu kalau saya memaksa berangkat, di sana saya malah jadi drop, jadi ya saya tetap bersyukur bisa istirahat di rumah dulu," ujarnya.
Meski tidak berangkat bersama, Sami senang tetap bisa menunaikan rukun Islam kelima bersama sang suami tercinta di Makkah. Ia terbang bersama dengan jemaah yang tergabung dalam kloter 21.
Sami bertolak dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Minggu (19/6). (tm)
Tulis Komentar