Pengelolaan Data Center Dituntut Konsumsi Energi Lebih Efisien

Data Center

TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Yana Achmad Haikal, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, seiring dengan bertumbuhnya e-commerce kebutuhan data center tak bisa ditepis. Namun di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut untuk mengonsumsi energi secara lebih efisien.

"Data center masa depan diharapkan mengonsumsi listrik lebih sedikit tanpa mengorbankan keandalan," kata Yana saat konferensi pers virtual, Selasa (25/1).

Hal itu, lanjut Yana, dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi dengan memanfaatkan software management tool seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center.

"Dengan begitu, produktivitas dan waktu uptime juga akan semakin meningkat, sekaligus dapat menekan biaya listrik," jelasnya.

Perlu diketahui, data center menjadi penyumbang konsumsi energi terbesar di industri TI yang diperkirakan akan mengkonsumsi 8,5 persen listrik global pada tahun 2035 mendatang.

Maka itu, pemanfaatan teknologi edge data center berbasis modular seperti Micro Data Center dan Modular Data Center juga dapat mendukung sektor E-commerce dalam mengurangi latensi untuk memaksimalkan pengalaman transaksi terbaik bagi konsumen, dan dapat disesuaikan dengan skala bisnisnya.

"Penggunaan sumber listrik terbarukan dan ramah lingkungan seperti panel surya juga dapat menjadi solusi alternatif untuk pengelolaan data center yang lebih hijau, mengingat biaya energi berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya operasional," terang Yana.
 (mrdk)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar