Perempuan China Tidak Mau Wajib 3 Anak dalam Satu Keluarga

Xi Jinping

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA-Sejumlah perempuan di China ogah mengikuti kebijakan Presiden Xi Jinping soal program baru guna meningkatkan angka kelahiran dan menekan angka populasi lansia, dengan mewajibkan tiga anak dalam satu keluarga.

"Saya tak bisa punya anak lagi. Membesarkan satu anak seperti memasukkan uang Anda ke dalam mesin penghancur kertas. Tak mungkin saya bisa punya (anak) yang lain," kata salah satu pekerja industri Li di pusat kota Changsha kepada Radio Free Asia pekan lalu.

Salah satu perempuan yang usianya masih tergolong muda, baru tiga tahun, Qiu Xiojia, mengaku tak punya banyak biaya membesarkan anak.


"Kami sudah membeli rumah sekarang dan pembayaran hipotek bulanan lebih tinggi dari gaji bulanan saya. Jadi dari mana uang untuk membiayai anak?" kata Qiu.

Di kota besar lain Chongqing, perempuan milenial bernama Ma Jing dan suaminya tak punya rencana untuk punya anak. Meskipun ia bekerja enam hari dalam seminggu di sebuah perusahaan teknologi.

"Saya hidup dari gaji, dan masih sangat bergantung pada orang tua saya. Properti yang saya tinggali milik mereka, saya mengendarai mobil ibu saya, dan saya masih tidak bisa menabung," seloroh Ma Jing.

Salah satu perempuan di Shanghai, Li Dan, menyatakan sanggup membiayai anak, namun dia memilih untuk tak memiliki buah hati.(cnnindonesia)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar