Ikan yang Mengandung Kolesterol Tinggi, Sebaiknya Jangan Berlebihan Dikonsumsi
TRANSKEPRI.COM , JAKARTA - Mengonsumsi ikan sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Ikan memiliki kandungan lemak yang dapat membantu meluruhkan low density lipoprotein (LDL) atau biasa disebut dengan kolesterol jahat .
Akan tetapi, seorang praktisi medis, Dr Arikawe Adeolu mengatakan bahwa konsumsi ikan lele yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Merangkum dari Vanguard, Jumat (3/12/2021), Adeolu yang merupakan seorang praktisi di Pusat Medis Federal, Jabi, Abuja, mengungkapkan bahwa ikan lele mengandung kolesterol yang sangat tinggi serta asam lemak omega-6 yang dapat meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh.
Peradangan tersebut, adalah penyebab yang mendasari penyakit kardiovaskular, kanker tertentu dan diabetes.
Meski ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun rasio omega-6 jauh lebih besar dibandingkan asam lemak omega-3. Adeolu mengingatkan bahwa ikan perlu dikonsumsi dalam jumlah sedang untuk mencegah komplikasi kesehatan.
"Lele kaya akan dua asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6. Asam lemak omega-3 membantu mengurangi konsentrasi kolesterol jahat dalam aliran darah dan meningkatkan konsentrasi kolesterol baik dalam aliran darah," paparnya.
Selain itu, kandungan omega-3 ini juga membantu melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dari segala bentuk penyakit, mencegah peradangan di dalam tubuh dan membantu mengurangi jumlah atau konsentrasi zat inflamasi dalam tubuh.
Namun, penyebab utama penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, penyakit Alzheimer, dan banyak penyakit lain adalah peradangan kronis.
"Di sinilah kontroversi lele muncul. Banyak laporan menyarankan untuk tidak memakannya. Meskipun mengandung asam lemak omega-3, yang memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi mengandung lebih banyak asam lemak omega-6," ujarnya.
"Asam lemak omega-6 bersifat pro-inflamasi dalam arti bahwa mereka meningkatkan tingkat peradangan di dalam tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap segala jenis penyakit," jelasnya.
Ketika ikan lele banyak terdapat dalam menu makanan, seseorang akan mengonsumsi lebih banyak asam lemak omega-6 daripada asam lemak omega-3 yang bersifat melindungi. Oleh karena itu, seseorang lebih rentan terkena penyakit jika banyak mengonsumsi ikan lele.
"Rasio optimal asam lemak omega-6 dengan asam lemak omega-3 seharusnya empat banding satu, tetapi karena lele dipelihara secara artifisial dan diberi makan dengan makanan yang disintesis, rasionya bisa sampai sepuluh banding satu,'' bebernya.
Meski demikian, ikan lele juga memiliki kelebihan dibandingkan kebanyakan ikan yang dikonsumsi saat ini. Sebab, ikan lele adalah sumber protein yang baik, kaya akan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membangun otot, tulang, dan berbagai jaringan dalam tubuh.
Ikan lele juga mengandung kalori dalam jumlah sedang per porsi atau per gram dan menjadi pilihan ideal bagi yang memperhatikan berat badan.
"Ikan lele kaya akan fosfor dan magnesium yang merupakan mikronutrien esensial yang berperan penting dalam banyak proses biokimia dalam tubuh. Lele memiliki jumlah merkuri yang sangat rendah, yang sangat beracun bagi tubuh manusia dan jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat merusak sistem saraf," tutupnya.
(net)
Tulis Komentar