Charge Mobil Listrik di Rumah, Kok Lebih Lama? Ini Jawabannya

engisian baterai mobil listrik di rumah akan memakan waktu berjam-jam dibandingkan di SPKLU. Foto/IST

TRANSKEPI.COM, JAKARTA - Mobil listrik mulai berdatangan ke Indonesia. Agar lebih cepat diterima oleh masyarakat banyak pabrikan mobil listrik memberikan fasiltas home charger agar proses pengisian ulang baterai mobil listrik bisa dilakukan di rumah.

Hanya saja mengisi ulang baterai mobil listrik di rumah memakan waktu yang sangat lama. Sangat jauh berbeda jika melakukan pengisian ulang baterai di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang hanya butuh 30 menit hingga 1 jam sudah bisa mengisi baterai mobil listrik hingga 80 persen. Sementara pengisian baterai mobil listrik di rumah bisa mencapai 8 jam untuk kondisi terisi penuh.

Lalu apa bedanya? Dari segi logika, banyak orang mengira bahwa daya jadi faktor pembeda. Nyatanya tidak demikian, kalau pun daya yang ada di rumah sangat besar, tetap saja waktu pengisian tidak akan bisa secepat di SPKLU.


Ir Riza M Eng, Chief Engineer Inovasi Charging Station Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan hal itu terjadi karena adanya on board charger di mobil listrik. Menurutnya ketika berada di rumah atau di kantor, listrik yang tersedia tidak akan membuat pengisian baterai mobil listrik jadi lebih cepat.


"Sebesar apa pun listrik AC yang ada di rumah, tetap akan terbatasi oleh on board charger," jelasnya.
Sistem kerja pengisian mobil listrik memang berbeda dengan sistem kerja pengisian mobil listrik di SPKLU. Di rumah aliran listrik yang digunakan terlebih dulu masuk ke on board charger dan kemudian disalurkan ke baterai mobil listrik. Aliran listriknya pun AC menyesuaikan kondisi di rumah atau di kantor. Sebaliknya ketika di SPKLU aliran listrik DC langsung mengisi baterai mobil listrik.

Menurut Ir Riza saat ini kebanyakan mobil listrik memiliki on board charger bertenaga 7 kW. Waktu pengisian akan lebih cepat jika memang on board charger yang digunakan mobil listrik besarnya lebih dari 7 kW. "Ada yang 20 kW tapi sangat jarang sekali," jelasnya. (net)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar