Profesor IDI Ini Sebut Jengkol Dapat Rusak Ginjal dan Sumbat Saluran Kencing

Buah Jengkol

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengungkapkan bahaya makan jengkol bagi kesehatan.

Prof Zubairi Djoerban mengatakan, meski memakan jengkol bisa meningkatkan nafsu makan, namun di sisi lain hal tersebut memiliki dampak negatif karena bisa menyebabkan jengkolan.

Dia mengatakan, jengkol mengandung asam jengkolat yang mudah mengkristal.

Hal inilah yang bisa menyebabkan terbentuknya kristal jengkolat pada ginjal sehingga menyumbat aliran kencing.

"Jengkol memang dianggap bisa mengangkat nafsu makan. Namun, makan jengkol juga berisiko. Sebab, jengkol mengandung asam jengkolat yang mudah mengkristal.

Sehingga hal itu dapat mengakibatkan terbentuknya kristal jengkolat di ginjal sehingga menyumbat aliran air kencing," tulis Zubairi, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, penyebab jengkolan bukan dari seberapa banyak jengkol yang Anda konsumsi.

Jengkolan ini ditentukan dari kondisi tubuh seseorang. Apabila tubuh Anda rentan, maka mengonsumsi sedikit jengkol saja bisa memicu penyakit tersebut.

"Makan jengkol dalam jumlah banyak pasti jengkolan?

Risiko jengkolan ini tidak tergantung banyaknya jengkol yang dikonsumsi. Tapi tergantung pada kerentanan tubuh seseorang.

Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja, maka dapat menyebabkan terjadinya jengkolan," ujarnya.

Meski belum diketahui faktor kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat, Zubairi menduga faktor genetik dan lingkungan menjadi salah satu penyebab jengkolan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa asam jengkolat lebih banyak terkandung pada jengkol yang tua dibanding yang muda.

"Apa yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat?

Belum jelas. Tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.

Yang jelas, jengkol yang tua itu mengandung lebih banyak asam jengkolat ketimbang jengkol muda," tuturnya.

Dia mengungkapkan, ada beberapa gejala jengkolan. Di antaranya yaitu sakit perut yang teramat sakit atau kram, nyeri saat buang air kecil, serta urine sedikit dan mengandung darah.

Pada kasus berat, urine bahkan tidak bisa keluar sama sekali.

Untuk mengatasi jengkolan, Anda bisa meminum air soda. Sifat basa pada air soda disebut dapat menetralisir asam jengkolat.

Selain itu, Anda juga bisa meminum banyak air putih agar kristal jengkolat bisa keluar bersama urine.

Zubairi mengatakan, sedikitnya urine yang keluar apabila terjadi secara terus menerus bisa menyebabkan infeksi saluran kemih dan pembengkakan ginjal sehingga berisiko gagal ginjal.

Apabila berlangsung lama, maka dapat menimbulkan permanen pada ginjal. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar