Layanan Cek Ketersediaan Kamar Covid-19 Sinarap 3.0 Kemenkes Sudah Bagus, Hanya Kurang Update
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus Covid-19 selama tiga pekan terakhir membuat Rumah Sakit kewalahan karena banyaknya pasien. Alhasil, masyarakat kebingungan mencari kamar, harus rela mengantre di IGD, hingga kesal karena ditolak oleh banyak Rumah Sakit.
Sebenarnya Kementerian Kesehatan memiliki layanan aplikasi SINARAP 3.0 (https://link.kemkes.go.id/NewSiranap) yang gunanya untuk mengecek ketersediaan tempat tidur di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit bagi pasien Covid-19 maupun non Covid-19.
Dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri, SIRANAP 3.0 hadir untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi terbaru seputar ketersediaan tempat tidur beserta jumlah pasien di IGD rumah sakit.
Ketika Sindonews mencoba versi web layanan SIRANAP 3.0, hasilnya terbilang sangat baik. Tampilannya sederhana. Navigasinya juga relatif mudah.
Ada cukup banyak wilayah/Provinsi yang bisa di akses lewat layanan itu. Sindonews mencoba mencari rumah sakit untuk pasien Covid-19 di wilayah Bogor, Jawa Barat. Dari hasil query atau pencarian, muncul 20 Rumah Sakit dengan pilihan tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Ternyata hanya dua rumah sakit saja dengan IGD khusus Covid-19 yang tersedia. Yakni RS Umum Daerah Leuwiliang dan RS Umum Sentra Medika Cibinong.
Melalui Instagram Kemenkes, SIRANAP 3.0 di update setiap 3 jam sekali. Meski demikian, komentar warganet di Instagram Kemenkes beragam.
Akun @wiedeff mengapresiasi langkah bagus Kemenkes di era digitalisasi. ”Memang tidak seharusnya pasien keliling-keliling mencari IGD,” ungkapnya.
Namun demikian, sejumlah warganet lainnya mengeluhkan informasi yang tidak cepat diperbarui. ”Saya lihat tautan informasi ada 19 kamar IGD tersedia. Langsung ke Rumah Sakit tersebut. Hanya 15 menit dari rumah, sampai sana ternyata penuh. Ketika dikomplain soal info di website, katanya hal tersebut tidak update,” curhat @mariamartati.
Sementara itu, @anandawepe mengusulkan agar ada mekanisme Rumah Sakit harus update beberapa jam sekali. ”Karena banyak data yang tidak update dalam jangka waktu lama. Selain itu, telpon yang dicantumkan susah/tidak bisa dihubungi. Namun pada dasarnya inisiatifnya bagus sekali untuk memudahkan. Hanya perlu perbaikan sistemnya,” ujarnya.(net)
Tulis Komentar