BKPM Siap Dukung Kerja Sama Perusahaan Indonesia-Korsel

BKPM akan mendukung penuh kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Korea Selatan di sejumlah proyek di dalam negeri. Foto/Ilustrasi

TRANSKEPRI.COM. JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan Senin (16/12) lalu menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Nindya Karya (Persero) dengan DH Group dan dengan Samsung Engineering.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan salah satu bentuk komitmen awal kerja sama strategis antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel). 

Nota Kesepahaman antara PT Nindya Karya (Persero) dengan DH Group ditandatangani oleh Pelaksana Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A Karim dan Chairman DH Group Jung Sam Seung, yang merupakan perusahaan holding finansial di Korea Selatan.

Bahlil mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan bentuk kerja sama dalam hal pengerjaan proyek revitalisasi pemipaan di Blok Rokan dan pengembangan kilang di Dumai milik Pertamina dengan perkiraan biaya sekitar Rp60 triliun.

"Pengembangan proyek tersebut untuk membantu merevitalisasi pipa migas Blok Rokan agar kapasitas produksi minyak dapat ditingkatkan," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Pengembangan kilang di Dumai tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM di dalam negeri. "Ini akan mengurangi ketergantungan impor minyak sehingga diharapkan mampu menekan defisit transaksi berjalan," jelasnya.

BKPM, tegas dia, sangat mengapresiasi kerja sama yang baik antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan tersebut. "Kami berterima kasih banyak kepada PT Nindya Karya untuk inisiasi kerja sama dengan dua perusahaan Korea ini. Pemerintah akan mendukung penuh untuk memfasilitasi rencana investasi tersebut di Indonesia," ungkap Bahlil.

Sesuai dengan Inpres No 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha, saat ini seluruh perizinan dan insentif fiskal menjadi kewenangan BKPM. "Kami akan membantu investasi teman-teman semua, sehingga investor tidak perlu ragu-ragu untuk berinvestasi di Indonesia," tegas Bahlil.

Bahlil juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Nindya Karya dengan Samsung Engineering dalam hal kerja sama pengembangan fasilitas pengolahan air di Bali dan DIY dengan nilai proyek mencapai Rp1,2 triliun. Pengembangan proyek ini diharapkan dapat membantu pemerintah, khususnya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. (ssb)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar