Ini Kata Ahli Geologi Terkait Kuburan Menggelembung di Sumbar

Penampakan kuburan menggelembung di Sumbar (foto:int)

TRANSKEPRI.COM.PADANG- Ahli Geologi, Ade Edwar menanggapi terkait fenomena kuburan di Kabupaten Padang Pariaman yang secara tiba-tiba menggelembung hingga setinggi 1,5 meter. Fenomena itu tepatnya di Korong atau Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Ade menyebut fenomena itu perlu dipastikan apakah alamiah atau hanya buatan oknum untuk membuat sensasi. Walau begitu, menurut Ade tanah yang tiba-tiba meninggi atau menggelembung sebelumnya dikenal sebagai fenomena tanah tumbuh.

"Sepanjang patahan Sumatra, banyak tanah tumbuh ini. Namanya Diapir. Diapir adalah penerobosan (intrusi) batuan karena perbedaan tekanan dan bouyancy. Penerobosan biasanya vertikal melibatkan batuan berdensitas rendah yang relatif mobile menerobos batuan berdensitas lebih tinggi, biasanya melalui rekahan (fracture). Diapir ini bisa di mana saja terjadi," kata Ade, Jumat (26/3).

Selain diapir, penyebab lain menurut Ade karena adanya patahan. Seperti yang terjadi di jalan di Lubuk Selasih sebelum Mapolres Kabupaten Solok beberapa waktu lalu. Di mana tanah daerah tersebut juga naik terus akibat tekanan dari patahan Sumatra.

Ade yang merupakan mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat itu menambahkan, diapir merupakan fenomena yang banyak terjadi. Bisa karenba ada terobosan tanah/batuan yang lebih ringan Berat Jenis nya akan naik keatas.

Menanggapi fenomena kuburan di Padang Pariaman ini, Ade meminta agar semua pihak menahan diri untuk tidak terlalu cepat berpikiran mistik. "Jangan ini dianggap sebagai kuburan keramat, atau kuburan yang dikaitkan dengan perilaku orang masa hidupnya," ucap Ade.

Sebelumnya diberitakan warga Korong atau Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dihebohkan dengan fenomena unik di mana ada sebuah kuburan yang tiba-tiba mengelembung besar dan tinggi. Biasanya sebuah gundukan tanah kuburan hanya setinggi setengah meter. Kini kuburan tersebut sudah setinggi satu setengah meter danb diameter 3,5 meter. Sementara kuburan lain di sebelahnya masih berukuran normal.

"Tiba-tiba saja, tanahnya naik. Terus meninggi, sehingga mengagetkan kami warga di sini," kata Wali Korong Sungai Asam Anwar, Jumat (26/3).

Anwar menyebut dirinya tidak tahu persis sejak kapan kuburan tersebut meninggi. Sejauh yang ia pantau, tidak ada tanda-tanda kuburan tersebut sengaja dibuat tinggi. Karena tidak ada tanda-tanda pengambilan tanah untuk meninggikan kuburan tersebut. Batu nisan yang ditancapkan di kuburan tersebut juga tidak rusak sama sekali. Malahan ikut naik.

Saat ini warga sekitar sudah memasang tali di sekeliling makam supaya tidak diinjak dan dinaiki orang yang datang melihat. Anwar mengaku belum mengetahui jenazah yang terkubur di dalamnya. Karena di batu nisan tidak ada terpampang identitas jenazah. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar