ANAMBAS
Listrik Hambat Akses Telekomunikasi di Wilayah Perbatasan Mubur
TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) yang secara terstruktur dan masif dalam memberikan pelayanan maksimal telekomunikasi kepada masyarakat di Desa Mubur dan sekitarnya terkekang. Hal ini dipicu ketidakmampuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tarempa untuk memberikan layanan selama 24 jam. Ketersediaan Operator menjadi kambing hitam alasan PLN sehingga saat ini listrik masih menyala selama 14 Jam di daerah perbatasan itu.
Hal itu terungkap dari rapat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bersama instansi terkait, untuk kebutuhan daya listrik operasional 24 jam tower pada Desa Mubur Kecamatan Siantan Utara (19/11/2020) silam.
Pj Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Eko Sumbaryadi melalui Kepala Dinas Kominfo mengatakan, rapat yang dilakukan bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam meningkatkan suplay daya listrik operasional 24 jam untuk tower Telkomsel yang akan dibangun di Desa Mubur.
"Telkomsel sebagai salah satu provider terbaik negeri ini telah memiliki komitmen dan keseriusan untuk melakukan pembangunan site baru dan migrasi dari satelit ke Palapa Ring Barat untuk meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi seluler, dalam upaya memaksimalkan pemanfaatan proyek strategis infrastruktur jaringan backbone serat optik Palapa Ring Barat (Tol Langit),"ujar Jeprizal, Senin (23/11/2020).
Jeprizal mengungkapkan, secara impulsif PJ Bupati KKA Eko Sumbaryadi menyampaikan kepada pihak PLN melalui ULP PLN Tarempa agar dapat menyediakan kebutauhan daya listrik untuk operasional tower Telekomunikasi Telkomsel di Desa Mubur selama 24 jam penuh tanpa melakukan penyalaan bergilir kepada masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Kepualuan Anambas berharap kebutuhan 24 jam sumber daya listrik dapat dicarikan solusi, agar tower Telkomsel di desa Mubur dapat beroperasi dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Percepatan mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Siantan Utara. Mengingat kebutuhan listrik dan telekokunikasi sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup, ekonomi dan sumber daya manusia,"jelasnya.
Sayangnya Dalam rapat tersebut, lanjut dia, pihak ULP PLN Tarempa belum sanggup menyediakan kebutuhan 24 jam sumber daya listrik, saat ini pihak ULP PLN Tarempa hanya bisa menyediakan kebutuhan 14 jam listrik, untuk kapasitas pembangkit.
Pihak PLN sekarang sudah mengupayakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tambahan, sekarang sudah berada di Tanjungpinang, sedang dilakukan pengecekan Kelayakan Operasi sebelum dikirim ke Desa Mubur, terkait belum dapat beroperasi 24 jam pihak PLN terganjal masalah Operator Pembangkit (PLTD) tersebut.
“Untuk saat ini, PLN baru sanggup menyediakan kebutuhan suplai daya listrik 14 jam, terkait ULP PLN Tarempa belum dapat menambah jumlah Operator pembangkit tersebut, artinya kita masih kekurangan kebutuhan 10 jam, untuk itu kita masih mencarikan solusi,”sesalnya.
Padahal kata Japrizal, menanggapi hasil rapat sebelumnya di UPT3 Tanjung Pinang kendala kekurangan operator untuk penambahan 10 jam tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala PLN cabang Tanjung Pinang untuk bisa beroperasi 24 jam di Kecamatan Siantan Utara telah di jawab oleh Sekretaris Daerah (Sahtiar) pada saat rapat.
“Kita siap menyediakan tenaga operator, kita siapkan pegawai honorer/PTT yg paham listrik untuk menjadi tenaga operator di ULP PLN Tarempa. Namun bukan tenaga PTT yang dimaksud pihak PLN, tapi tenaga Ahli yang bersertifikasi dibidang operator kelistrikan,”tambah Jeprizal menyampaikan kembali ucapan Sekda.
Rapat dipimpin langsung oleh Pejabat Smentara (Pjs) Bupati Kepualauan Anambas, Drs. Eko Sumbaryadi dan turut dihadiri Sekretaris Daerah, Sahtiar, S.H., M.M.; Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Satatistik Kabupaten Kepulauan Anambas, Japrizal, S.kom., MA; serta perwakilan dari pihak PT. PLN (persero) dan perwakilan dari Camat Siantan Utara dan Kepala Desa Mubur. (tm)
Tulis Komentar