Trump Bertikai dengan Macron Terkait Masa Depan NATO

Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Presiden AS Donald Trump di London

TRANSKEPRI.COM LONDON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertikai tentang masa depan NATO menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk merayakan 70 tahun aliansi militer Barat tersebut.

Dalam perang mulut, Trump mendesak Eropa membayar lebih banyak untuk pertahanan kolektifnya dan meminta konsesi untuk kepentingan AS dalam perdagangan.Macron terus mempertahankan komentarnya bahwa NATO kekurangan tujuan strategis yang mirip dengan mati otak. Macron juga mengkritik Turki yang dituduh bekerja sama dengan beberapa proksi Negara Islam.
AS dan Prancis sejak lama bertikai tentang tujuan NATO seperti saat Paris menentang perang Irak 2003. Namun berbagai ketegangan baru menambah keraguan tentang masa depan NATO, apalagi komitmen AS untuk membela Eropa mulai dipertanyakan negara-negara aliansi.

Trump menyebut kritik Macron pada NATO "sangat, sangat menjijikkan". Dia juga mempertanyakan apakah militer AS harus membela negara manapun yang "nakal" pada target aliansi untuk belanja militer nasional.

"Tidak tepat untuk mengambil keuntungan pada NATO dan kemudian mengambil keuntungan pada perdagangan, dan itu apa yang terjadi. Kami tak bisa membiarkan itu terjadi," tegas Trump terkait perselisihan dalam isu sektor dirgantara hingga pajak layanan digital Eropa pada raksasa-raksasa teknologi AS.
29 negara anggota NATO memiliki target belanja 2% dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan dan Trump menyebut Jerman gagal memenuhi target itu.

Namun Macron tetap bertahan pada kritiknya untuk NATO dan menganggap masalah nyata adalah gagal membuat tujuan nyata sejak akhir Perang Dingin.

"Jika kita investasi uang dan menempatkan nyawa tentara kita dalam risiko di teater operasi, kita harus jelas tentang pondasi NATO," tweet Macron.

Adapun sumber pejabat kepresidenan Prancis menyatakan, "Macron dan Trump bertukar lelucon dan sangat rileks saat konferensi pers bersama di London."
(ssb/sindonews)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar