Pulihkan Pariwisata, Kemenparbud RI Beri 5 M Buat Batam

Pelaksanaan Seminar Pariwisata

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Demi memulihkan kembali dunia pariwisata di Batam, pihak Kementerian Pariwisata dan Budaya (Kemenparbud) RI, menerapkan 5 (lima), aturan protokol kesehatan sebagai pencegahan dan penanggulangan Covid 19 di Batam

Hal itu tertuang dalam kegiatan seminar
bertema Rebound "Memulihkan Kembali Pariwisata Batam" yang diikuti sebanyak 75 orang peserta, serta organisasi yang berperan sebagai pelaku usaha dibidang pariwisata Batam, Sabtu (12/09/2020) pagi, di Palm Spring Nongsa.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Badan Penyelenggara Kegiatan (Event), Wisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian, Rizky Handayani, mengatakan, mendongkrak kembali potensi besar dunia pariwisata di Batam dan Kepri kedepan, harus bisa mematuhi peraturan protokol kesehatan sebagaimana mestinya.

"Pertama, wajib menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing), paling sejauh 1 meter. Kedua, melakukan pemeriksaan suhutubuh pengunjung sebelum mereka
memasuki area wisata menggunakan thermo gun atau scanner. Ketiga, jika suhu tubuh pengunjung itu di atas 37,5 derajat celsius, maka wisatawan tidak diperkenankan masuk ke area wisata," ucap Rizky Handayani, Sabtu siang.

Keempat, ucapnya, antrean berjarak juga diberlakukan saat wisatawan memasuki area wisata dan harus bisa menghindari kerumunan yang akan dapat berpotensi terjadinya peyebaran Covid 19.

"Kelima, diseluruh area pariwisata harus dilakukan penyemprotan disinfektan itu secara berkala guna menjaga kesehatan pengunjung," kata Deputi Kementerian.

Kemudian, dalam melakukan kegiatan pariwisata yang membawa wisatawan dalam jumlah banyak, harus komunikasi dengan pihak terkait.

 "Contohnya, harus mengkomunikasikan semua program yang dikaitkan dengan pariwisata serta implementasi protokol kesehatan itu secara nyata dilapangan, dengan instansi terkait dan kepolisian. Sehingga keberadaan wisatawan dapat terpantau dengan baik dan sampaikan ke publik, melalui media," sebut Rizky. 

Asisten I Bidang Ekonomi Penbangunan Pemko Batam, Febrialin mengaku, benar kondisi pariwisata Batam saatini sedang mengalami penurunan, yang diakibatkan oleh pandemi Covid 19, sehingga sangat berdampak terhadap pertumbuhan nilai rata-rata ekonomi.  

"Kondisi pandemi Covid 19, yang terjadi saat ini di Batam, cukup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, hingga minus 5 persen. Makanya, Pemko Batam sudah berupaya semaksimal mungkin didalam mengatasinya," kata Febrialin.

"Saat ini, dari 17 sektor perekonomian yang ada, hanya dua sektor yang telah mengalami pertumbuhan positif. Yaitu sektor industri pengolahan dan sektor formal," papar Asisten 1 Pemko Batam.

Dengan wacana yang disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Budaya ini, tentu menjadi perhatian serius bagi kita di dalam melakukan protokol kesehatan yang lebih baik.

"Kami sangat berterima kasih terhadap pihak Kemenparbudkraf RI, yang sudah memberikan bimbingan langsung untuk bisa menggairahkan kembali pariwisata di Batam, dengan program program dari Kementerian," ungkap Febrialin.

Ketua Panitia Seminar Pariwisata Batam Edi Sutrisno mengatakan, Event seminar digagas oleh Batam Tourism Promotion Board serta bekerjasama dengan pihak  Kementerian Pariwisata bidang Ekonomi Kreatif didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam.

"Untuk kegiatan seminar dengan thema
Memulihkan Kembali Pariwisata Batam, diikuti sebanyak 75 orang peserta yang terdiri dari tim organisasi yang berperan sebagai pelaku usaha pariwisata Batam

Kita berharap, ungkap Edi, dengan event pariwisata ini, kedepannya, pariwisata di Batam mampu tumbuh dan berkembang lagi, seperti sedia kala.

"Dengan demikian, tentu perekonomian masyarakat Batam ini akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga bisa mengurangi kriminalitas, dan mengatasi pengangguran," pungkasnya. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar