Wartawan di Sulbar Tewas dengan Luka Tusuk

Tindakan kriminal

TRANSKEPRI.COM.MAMUJU- Duka menyelimuti keluarga Demas Laira (28), wartawan media online di Sulawesi Barat (Sulbar) yang ditemukan tewas dengan luka tusukan di tubuhnya. Di mata keluarga, Demas dikenal sebagai sosok yang penyabar dan pendiam.

"Dia pendiam, biasa kalau dimarahi kakaknya ketawa saja, tidak pernah ditegur karena orang paling sabar. Selama hidup saya tidak pernah bertengkar, saya juga tidak pernah marahi dia (korban), dia juga tidak pernah marahi saya, saya tidak pernah baku cekcok," kata kakak korban, Tabita, di rumah duka, Desa Bambadaru, Jumat (21/8/2020).

Demas Laira ditemukan tewas di pinggir Jalan Poros Dusun Salibijau, Kabupaten Mamuju Tengah pada Kamis (20/8) dini hari. Tabita mengungkap adiknya itu sempat ada masalah dengan temannya terkait urusan asmara.

"Memang ada masalahnya, ceritanya, masalahnya di Tommo, perkiraan karena itu belum diselesaikan, tiba-tiba ini terjadi. Temannya, dia cemburu, istrinya datang di Salupangkang, dia kira istrinya ada hubungan dengan korban. Sekarang itu, temannya ini tidak satu rumah lagi dengan istrinya," ungkap Tabita.

"Setelah selesai pekerjaan di sini, kita tidak tahu dia ke mana, nanti di Palu menelepon memberi kabar, katanya sama teman, ada proposal yang mau dibuat, dia bilang pulangnya besok sore (Rabu). Tetapi ditunggu sampai malam, dia tidak datang, padahal sudah tengah malam, perjalanan dari Palu ke sini hanya beberapa jam saja," ujar Bongga.Sementara itu, ayah korban, Bongga, mengungkapkan korban sempat mengabari keluarga melalui telepon jika tengah berada di Palu, Sulawesi Tengah. Namun, setelah itu, Bongga mengatakan tidak ada kabar lagi yang diberikan oleh putranya.

"Tapi waktu dalam perjalanan kita tidak tahu dia sendiri atau tidak, soalnya tidak pernah ada kabar siapa yang menemaninya," sambungnya.

Bongga bahkan tidak pernah menduga tayangan video di akun Facebook korban, yang sebelumnya dianggap orang kecelakaan, adalah anaknya sendiri. "Pagi tadi tadi kita lihat Facebook-nya ada orang kecelakaan di jalan, kita pikir orang lain tidur di jalanan," tuturnya.

"Tentu dengan kasus ini, harapan kami sebagai keluarga, mengharapkan pihak berwajib untuk bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya, karena bagi kami ini adalah hal yang sangat memukul bagi keluarga, tidak pernah terbayang, akan menimpa saudara kami," kata Oktovianus.Pihak keluarga pun meminta polisi bergerak cepat mengusut kasus ini. Salah satu keluarga korban, Oktovianus, berharap pelaku segera terungkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kami memohon dukungan dari teman-teman media untuk membantu kami mengungkap kasus ini, paling tidak harapan kami sebagai keluarga bisa mengetahui apa yang menjadi motif, penyebab meninggalnya saudara kami ini," imbuhnya.

Warga sempat menduga korban tewas akibat kecelakaan. Setelah polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah luka tusuk di tubuh korban.Sebelumnya diberitakan, seorang wartawan di Sulawesi Barat (Sulbar), Demas Laira (28), ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah. Korban diduga tewas akibat dibunuh.

"Dilaporkan ke Polsek Karossa terkait penemuan mayat seorang lelaki atas nama Demas Laira di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa. Oleh karena itu, Polsek Karossa mendatangi TKP yang dugaan awal merupakan korban kecelakaan lalu lintas, tetapi setelah ditangani Polsek Karossa ditemukan beberapa luka tusuk di tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Mateng Iptu Agung Setyo Negoro kepada wartawan, Jumat (21/8).(tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar