Dorong Sinergi untuk Percepatan Ekonomi, BP Batam Gelar Pertemuan dengan Asosiasi dan Pelaku Usaha Kota Batam
Rabu, 16 April 2025 - 15:17:09 WIB
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, sekaligus Wali Kota Batam menegaskan bahwa sinergitas dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha adalah kunci utama dalam mendorong kemajuan Batam di masa depan.
TRANSKEPRI.COM. BATAM – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar pertemuan strategis bersama para asosiasi dan pelaku usaha Kota Batam di Ruang Balairungsari, Kantor BP Batam, Batam Center, Rabu (16/4/2025) pagi.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha guna mempercepat pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
Amsakar-Li Claudia Ajak Dunia Usaha Bersatu Bangun Batam
Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Ia menyebut pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi awal dari kerja kolektif membangun Batam yang lebih maju.
"Silaturahmi ini bukan sekadar temu wicara, melainkan awal dari upaya kolektif membangun rasa ‘ber-kita’. Gagasan dan perencanaan pembangunan hanya akan berjalan optimal jika disertai dukungan nyata dari para pelaku usaha,” ujar Amsakar.
Ia juga memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun 2024 mencapai 6,69%, meskipun turun tipis dari tahun sebelumnya (7,04%), namun tetap unggul dibandingkan rata-rata nasional (5,03%) dan Provinsi Kepri (5,02%).
"Batam tetap menjadi motor ekonomi regional. Tapi target kita lebih tinggi. Jika nasional menargetkan 8%, maka Batam harus bisa menembus 9 hingga 11 persen," tegasnya.
Satu Pintu Perizinan dan Evaluasi Regulasi Penghambat
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar juga menyoroti perlunya penyederhanaan proses perizinan yang selama ini dianggap tumpang tindih. Salah satu inisiatif yang tengah disiapkan BP Batam adalah menyatukan regulasi antara PKKPR dan planologi, guna menciptakan sistem satu pintu perizinan.
"Kami sedang memformulasikan agar hanya ada satu pintu perizinan, sehingga pelaku usaha tidak lagi terhambat oleh proses administratif yang berlarut-larut,” jelasnya.
Soroti Tarif Ekspor dan Dampak Terhadap Dunia Usaha Batam
Amsakar juga menyampaikan keprihatinan atas kebijakan tarif ekspor yang dinilai merugikan kawasan perdagangan bebas Batam. Ia mengapresiasi keputusan Amerika Serikat yang menunda kebijakan tersebut selama 90 hari, namun menekankan perlunya solusi jangka panjang yang lebih adil.
"Sekitar 25% pelaku usaha Batam terkoneksi langsung dengan pasar Amerika Serikat. Jika terganggu, dampaknya langsung terasa pada sektor ketenagakerjaan,” ujarnya.
Lonjakan Investasi dan Geliat Sektor Pariwisata
Kontribusi nyata dari para pelaku usaha juga terlihat dari lonjakan investasi di Batam. Sepanjang 2024, nilai investasi naik signifikan dari USD 1,6 miliar menjadi Rp 25,4 triliun. Surplus neraca perdagangan tercatat USD 16 miliar, serta terjadi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka.
Sektor pariwisata juga menunjukkan perkembangan positif dengan kunjungan wisatawan mencapai 1,3 juta orang. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun meningkat, terutama dari sektor pajak hotel, restoran, penerangan jalan, dan PBB.
"Batam hari ini berada di jalur yang tepat. Namun, untuk melompat lebih jauh, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan,” pungkas Amsakar.
Acara ini turut dihadiri Kapolda Kepri Brigjen Pol Asep Safrudin, Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra, Forkopimda Kota Batam dan Kepri, serta seluruh asosiasi pelaku usaha.
Selain menjadi ajang silaturahmi, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk berbagi informasi tentang sejumlah proyek strategis nasional dan infrastruktur prioritas yang akan digarap di Batam, dengan potensi investasi mencapai ratusan triliun rupiah di sektor industri, kesehatan, dan infrastruktur.
Tulis Komentar