12 Desa di Anambas Keluhkan Lemahnya Layanan Bakti-Kominfo

Kadiskominfotik KKA, Japrizal Skom, MA saat berada di kantor Kemenkominfo Jakarta beberapa waktu lalu. (transkepri.com/yd)

TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA)  bersama sebanyak 12 desa sampaikan Keluhan lemahnya layanan Bakti-Kominfo di Jakarta baru baru ini.

Padahal menurut Kepala Dinas Kominfo dan Statistik KKA, Japrizal, S.Kom, MA pembangunan layanan BTS di 12 titik lokasi  desa yang berada di Kepulauan Anambas baru saja on air pada tahun 2023 ini. Dengan  operator penyedia Layanan 4G XL-Axiata.

"Perlu diketahui bahwa sampai awal tahun, terkait dengan layanan yang telah dibangun oleh Bakti Kominfo, belum dapat dirasakan secara maksimal oleh 12 desa tersebut, apalagi jaringan internet"ujar Japrizal.

Hal ini tambah Bag Jef panggilan akrabnya, terdapat beberapa kendala, bahkan persoalan itu disampaikan oleh Kepala Desa yang hadir, antara lain yakni, Kepala Desa Genting Pulur ,Desa Telaga Kecil dan desa Mengkait.

"Persoalan di desa tersebut yakni  Kapasitas bandwitdh yang disediakan oleh penyedia layanan masih terbatas,  smartphone pintar  tertentu yang  bisa connect, kemudian  sulitnya berkomunikasi lewat vidio call, sulitnya mengakses aplikasi sepeetu data dapodik, BPJS  dan lain sebagainya serta  tidak seluruh masyarakat bisa menikmati layanan internet yang sudah dihadirkan sedangkan untuk di desa.

Sedangkan untuk  telaga kecil lanjutnya,  tower BTS dalam keadaan mati menyebabkan diwilayah tersebut tidak adanya sinyal internet, handphone tertentu kadang yang bisa conect begitu juga dengan paparan apa yang di sampaikan Amos Kades Mengkait.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas memberikan tanggapan terhadap kendala-kendala yang dirasakan oleh masyarakat terkait pembangunan 12 (dua belas) tower BTS, Kadis Kominfo memaparkan diharapkan pola program BAKTI-KOMINFO kedepannya dapat mengurai permasalahan/membuat skema agar lebih memanfaatkan kehadiran Palapa Ring Barat (PRB) secara terestrial untuk bisa memberikan kepuasan terhadap kehadiran Layanan Internet di wilayah yang sudah terbangun tower BTS seperti yang diharapkan oleh masyarakat, sehingga apa yg sering di sampaikan BAKTI dengan teknologi Vsat yg sangat terbatas dapat tersolusikan bukan hanya 12 bts 4G BAKTI XL-Axiata yg baru aktif di tahu.  2023 ini tapi juga Bts USO BAKTI Telkomsel  yangg sudah melayani di 17 titik/desa yg juga masih di rasakan seringnya gangguan yg dialami oleh masyarakat tempatan pada layanan tersebut.

Kadis kominfo juga  menyampaikan terkait masalah site keeper untuk 12 lokasi bts 4G XL Axiata dapat hendaknya  bisa di akomodir untuk di usulkan ke BAKTI, Begitu juga dgn Site kifer yg ada di 17 lokasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas agar mendapatkan pelatihan serta diharapkan ada teknisi dari rekanan operator  yang bisa stand by di Kabupaten Kepulauan Anambas guna mempercepat perbaikan/maintenance apabila ada terdapat masalah terkait layanan pada Bts layalan sinyal 4G BAKTI tersebut.

Atas Permasalahan dan kedala kendala yg di sampaikan, Bapak Dhani Januhar Selaku Direktur Layanan TI untuk masyarakqt dan Pemerintah serta Kepalda Devisi Infrastruktur lastmile/Bakchoul Bapak Andi Mirza Menyampaikan BAKTI-KOMINFO menyambut baik kedatangan dari Pemkab Anambas dan atas permasalahan/kendala yang disampaikan dari ke-3 (tiga) Kepala Desa maupun Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas terkait Layanan Internet yang dirasakan oleh masyarakat.

Seperti yang diketahui bahwasannya memang layanan internet yang sudah dihadirkan merupakan layanan berbasis satelit/VSAT, untuk itu BAKTI-KOMINFO sendiri sudah ada rencana dalam jangka pendek di tahun 2023 guna mengurai permasalahan yang dihadapi yaitu akan melakukan upgrading dengan melakukan kajian-kajian telebih dahulu guna meningkatkan kapasitas bandwidth di titik lokasi tersebut.

Dan BAKTI-KOMINFO juga mempunyai rencana jangka panjang yang diharapkan hal ini bisa selesai pada tahun 2023 dan bisa dipergunakan di tahun 2024 yaitu dengan menggunakan satelit sendiri sehingga akan lebih mudah dalam meningkatkan kapasitas/mengetahui kecepatan internet yang dibutuhkan. (yd)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar