Budayakan K3 Dalam Dunia Ketenagakerjaan

Gubernur Kepri Ansar Ahmad Menjadi Pembina Apel Dalam Bulan K3 Nasional di Batam, (6/2) foto diskominfo kepri

TRANSKEPRI.COM.BATAM - Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad bertindak selaku Pembina Apel pada Kegiatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2023 Provinsi Kepri di Cipta Grand City Tanjung Uncang Kota Batam, Senin (6/2). Bulan K3 Nasional sendiri berlamgsung dari tanggal 12 Januari 2023 sampai 12 Februari 2023.

Turut hadir dalam apel tersebut Danlantamal IV Batam Laksamana TNI Kemas M.Ikhwan Madani, Kabinda Kepri Laksamana TNI Adriansyah, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kepri, Sutomi, Wakil Ketua I DPRD Kepri Rizki Faisal, dan Kadisnaker Kepri Mangara Simarmata,

Kemudian Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, Para Ketua Asosiasi dan Organisasi Pengusaha se-Kepri, para Pimpinan Perusahaan se-Kepri, para pimpinan rumah sakit dan klinik se-Kepri, para pimpinan Perguruan Tinggi, para Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kota Batam, para Ketua Asosiasi Serikat Pekerja se-Kepri, serta Tim Percepatan Pembangunan.

Bulan K3 Nasional 2023 mengambil tema "Terwujudnya Pekerjaan Layak yang Berbudaya K3 Guna Mendukung Keberlangsungan Usaha di Setiap Tempat Kerja". Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ansar membacakan Sambutan Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah.

Gubernur Ansar mengawali sambutan Menaker dengan menyampaikan bahwa pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul, tidak hanya didukung dengan adanya regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan, namun yang tidak kalah penting adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan, termasuk diantaranya membangun budaya K3 yang baik.

*Karena seringkali luput dalam benak kita, bahwa nikmat selamat dan sehat melalui penerapan budaya K3 yang baik, dapat menghindarkan kita dari risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja, yang pada akhirnya akan terwujudnya pekerjaan layak" ujar Gubernur Ansar.

Gubernur menambahkan, sebagai pekerjaan layak, maka diharapkan dapat memenuhi 3 kondisi, yaitu tersedia bagi semua orang pada usia produktif tanpa kecuali, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, serta tanpa hambatan gender, kemudian semua pekerja terlindungi secara sosial, termasuk mereka yang terlibat dalam kegiatan ekonomi informal, dan semua pekerja tersalurkan suara dan aspirasinya melalui sistem dialog sosial yang berharkat secara kemanusiaan.

"Kondisi yang dikatakan ideal tersebut seharusnya menjadi komitmen dari semua pemangku kepentingan, sehingga dapat diwujudkan demi kemanusiaan yang adil dan beradab" katanya.

Kemudian lanjutnya, Pemerintah Indonesia mendukung dan berperan aktif dalam dimasukkannya K3 pada kerangka kerja prinsip-prinsip dan hak-hak mendasar International Labour Organization (ILO) ditempat kerja yang telah disahkan menjadi Resolusi dalam Sidang Ketenagakerjaan lnternasional ke-110 di Jenewa pada Juni 2022, karena Indonesia mengakui bahwa K3 merupakan salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia.

"Pada Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan telah menyelesaikan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM). Pertemuan yang dihadiri para Menteri Ketenagakerjaan G20 menghasilkan 5 (lima) dokumen penting, salah satunya dokumen G20 Policy Principles on Adapting Labour Protection for More Effective Protection and Increased Resilience for All Workers" papar Gubernur Ansar.

Dokumen tersebut berisi kesepakatan para anggota untuk memberikan perlindungan tenaga kerja yang adaptif bagi semua pekerja dalam  menghadapi perubahan dunia kerja dengan memperhatikan 3 (tiga) determinan utama yaitu cakupan perlindungan tenaga kerja, tingkat perlindungan, dan tingkat kepatuhan. Selain itu juga mendorong adanya kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang inklusif dan komprehensif.

Terakhir, Gubernur Ansar mengajak semua pemangku kepentingan untuk memaknai tema Bulan K3 Nasional 2023 dengan meningkatkan komitmen semua pihak, kementerian/lembaga, pemerintah pusat dan daerah, asosiasi, serikat pekerja/ serikat buruh, swasta, perguruan tinggi, dan media, bahkan hingga masyarakat luas agar bersama-sama melakukan akselerasi BerBUDAYA K3.

"Untuk itu saya sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berperan serta aktif dalam mengembangkan, mempromosikan serta membudayakan K3. Karena penting bagi dunia usaha dan industri di Indonesia untuk melihat korelasi antara investasi pada K3 dan kinerja. Perusahaan yang meningkatkan investasi di bidang K3, tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan menurun dan ujungnya adalah, kinerja dan produktivitas menjadi semakin baik" tutupnya (advertorial)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar