Ada Sabotase di Balik Blackout Listrik Batam-Bintan? Ini Jawaban PLN Batam

Ketua Paguyuban Warga Kawanua di Batam, Johny Pangalila. (foto:ist)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kemungkinan bahwa ada aksi sabotase, pasca terjadinya blackout terhadap kelistrikan di Batam-Bintan, memasuki tahun baru 2023 lalu, kini mencuat di masyarakat.

"Saya menduga telah terjadi aksi sabotase atas pemadaman listrik nyaris secara total, memasuki tahun baru 2023 di Batam dan Bintan. Hal ini harus diusut dan mendapat atensi aparat hukum," ujar Ketua Paguyuban warga Kawanua di Batam, Johny Pangalila, Rabu (03/01/22).

Dugaan terjadinya sabotase itu menurut Johny sangat beralasan, karena sampai saat ini pihak bright PLN Batam belum memberikan jawaban yang pasti perihal apa sebenarnya yang terjadi, sehingga listrik di Batam dan Bintan mengalami blackout alias mengalami gangguan hampir secara menyeluruh.

Disamping itu kata Johny, hal lain yang membuat dirinya meyakini terjadinya sabotase, karena beberapa waktu sebelum natal dan tahun baru (Nataru) 2023, juga digelar apel siaga kelistrikan menghadapi Nataru 2023. Saat itu kata Johny, Dirut PLN Batam Mumammad Irwansyah Putra melaporkan bahwa pasokan daya listrik dan kondisi kelistrikan di Batam dalam rangka menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 aman dan baik. Bahkan sang Dirut menjamin, semua pembangkit dalam kondisi prima dan pasokan energi primer juga aman.

Masih kata Johny, saat itu dirinya sempat membaca di media, bahwa apel siaga kelistrikan menghadapi Nataru yang digelar PLN Batam, mendapat pujian dari Wali Kota Batam H Muhammad Rudi dan wali kota menyebut, itu merupakan apel siaga PLN Batam pertama sejak dia menjabat Wali Kota Batam. 

Sehingga kata Johny, dengan terjadinya blackout, sangat wajar jika Wali Kota Batam marah besar kepada Dirut PLN Batam. Dan apa yang dilakukan H Muhammad Rudi dengan memberikan warning agar listrik segera hidup dalam tempo sesingkat-singkatnya, merupakan suatu yang pantas diapresiasi.

Tak itu saja kata Johny, jabatan yang diemban Dirut PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra yang baru seumur jagung menggantikan Dirut sebelumnya, Nyoman Astawa membuat dirinya semakin yakin aksi sabotase itu benar adanya.

Artinya kata Johny, bisa saja pasca pergantian jajaran pimpinan di bright PLN Batam, menimbulkan faksi-faksi di tubuh anak perusahaan PT PLN Persero tersebut.

Demi membuktikan kemungkinan tersebut, Johny meminta aparat hukum melakukan investigasi secara menyeluruh. Sehingga, tabir penyebab terjadinya blackout listrik di Batam dan Bintan bisa dibuka secara transparan.

Pengusaha Batam, H Muhammad Kamsa Bakri, memiliki pandangan yang berbeda terhadap penyebab terjadinya blackout listrik di Batam dan Bintan.

Menurutnya, kemungkinan sabotase kecil. Dia lebih meyakini, terjadinya pemadaman dipicu karena faktor human error alias lemahnya pengawasan terkait sarana maupun infrastruktur kelistrikan yang ada. 

"Menurut saya, kemungkinan sabotase itu kecil. Saya cendrung melihat terjadinya pemadaman listrik saat tahun baru kemaren, karena faktor human error atau faktor lemahnya managerial di bright PLN Batam," ujar pria yang dikenal sebagai CEO Zulindo Tour and Travel ini.

Menanggapi kemungkinan terjadinya aksi sabotase atas blackout yang terjadi, Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid yang dikonfirmasi transkepri.com, menyebut hal itu suatu yang tidak mungkin.

"Terkait penyebab padamnya listrik, tidak mungkin ada sabotase. Sistem kelistrikan ini sangat luas. Kami masih perlu melakukan pengecekan secara menyeluruh. Jadi, kami belum bisa sampaikan, karena nanti takut salah menyampaikan,” tutur Hamidi Hamid.

Hamidi menjelaskan bahwa pasokan listrik di Pulau Batam dan Bintan kini telah pulih kembali, pasca terjadinya gangguan pada Minggu (1/1/2023). PT PLN Batam memastikan 508 ribu pelanggan di Pulau Batam dan Bintan yang sebelumnya terdampak kini telah menyala kembali pada Selasa (3/1/2023).

Katanya, tulang punggung kelistrikan Batam dan Bintan, yaitu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam unit 1 dan 2 berkapasitas 99 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tanjung Uncang 1 & 2 dan STG berkapasitas 120 MW kini kembali memasok listrik ke sistem kelistrikan Batam-Bintan.

"Dengan bergabungnya dua pembangkit besar tersebut maka 16 gardu induk dan 16 transmisi, serta 508 ribu pelanggan sudah mendapat pasokan listrik secara normal," tutur Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid. (san)

 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar