Ribuan Nelayan Terdampak Kelangkaan BBM Subsidi


TRANSKEPRI.COM.LINGGA-  Neko Wesha Pawelloy salah satu tokoh pemuda di Kepulauan Riau, yang  fokus dalam bidang kemaritiman mengungkapkan, di Kepulauan Riau saat ini ada 120 ribu lebih nelayan berdasarkan data BPS, yang sangat membutuhkan kepastian BBM Bersubsidi yang tak kunjung selesai hingga saat ini.

"Tentu BBM Bersubsidi masih menjadi persoalan klasik yang tidak selesai hingga saat ini, dan membutuhkan perhatian kita bersama, khususnya pemerintah pusat dan daerah karena dampaknya begitu luas bagi nelayan, khususnya di Kepualaun Riau kurang lebih ada seratus ribu nelayan yang menjadi korban," ujarnya di sela kunjungannya ke Puslat Brimob di Bogor, Rabu (03/08).

Menurut Neko yang didapuk sebagai Ketua Bidang Perikanan dan Kelautan DPP KNPI ini mengatakan revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, harus benar-benar mampu menjadi solusi kelangkaan BBM bersubsidi saat ini, khususnya BBM jenis Pertalite dan Solar yang harus benar-benar berpihak kepada nelayan.

"Sampai hari ini Perpres tersebut masih dalam tahap revisi, kita berharap beleid dalam revisi tersebut benar-benar tegas dalam pengaturan distribusi BBM bersubsidi ini, agar tepat sasaran, agar pengawasannya nanti dilakukan secara transparan," ujarnya.

Disamping itu Neko Wesha Pawelloy, yang saat ini masih aktif sebagai Wakil Bupati Lingga juga mendorong pemerintah untuk melakukan terobosan pemanfaatan Teknologi bagi nelayan, khususnya transportasi listrik.

"Kemarin kita pernah melihat kapal nelayan dengan teknologi baterai litihium terkini, yang dikembangkan oleh pihak swasta, ini perlu kajian mendalam dan didukung agar nelayan kita tidak lagi ketergantungan dengan solar, dan lebih ramah lingkungan," ujarnya.(hrk)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar