Intervensi Stunting, Pemkab Anambas Launching Gasing

Wakil Bupati Anambas, Wan Zuhendra saat meninjau pos yandu

TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) melaunching Gerakan Anambas Sehat Bebas Stunting (Gasing).  Launching tersebut bersampena dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kepemimpinan  Haris-Wan ke I, di Gedung Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS) Minggu (13/3/2022).

Wakil Bupati Kepulauan Anambas  Wan Zuhendra mengatakan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional dan Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2022.

"Anambas menjadi salah satu lokus stunting bersama 154 Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia,"ujar Wan.

Suami Idarwati itu membeberkan,  stunting tidak hanya tentang tinggi badan yang kurang, tetapi juga tentang masa depan yang tidak cemerlang, karena  stunting juga ada kaitannya dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

 Hal ini  lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) itu, menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata dan bisa berakibat pada prestasi anak di sekolah. 

"Menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20 persen. Secara nasional prevalensi stunting menurun dari 30,8 persen menjadi 27,7 persen pada Tahun 2019. Meskipun sudah menurun, tetapi masih jauh dari batasan WHO.

Katanya, prevalensi stunting Provinsi Kepri Tahun 2020 sebesar 7,21 persen, sedangkan Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar 15,6 persen,"jelasnya. 

Wabup menyampaikan,  Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi perlu segera diatasi bersama. Baik Pemerintah Kabupaten maupun pemerintah desa, individu, komunitas, Perguruan Tinggi, CSR Perusahaan dan swasta harus bersinergi, berkolaborasi dan bersatu dalam upaya  penanggulangan stunting di Kabupaten Kepulauan Anambas. 

Masih kata dia, berbagai upaya dan intervensi sudah dilakukan Pemerintah Daerah untuk mencegah terjadinya stunting baik itu intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik antara lain; Pelaksanaan Vaksinasi, Pengukuran dan Penimbangan Balita di Posyandu, Pemberian Vitamin A untuk Balita, Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan Kekurangan Energi Kronis, Peningkatan Ketahanan Pangan sebagai upaya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan angka makan sayur, Pendidikan tentang pengasuhan anak melalui PAUD, Sanitasi dan Air bersih, serta program Keluarga Harapan.

Bang Ade panggilan akrab Wan Zuhendra menyampaikan,  Upaya-upaya tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya sinergitas dan kolaborasi, karena kebijakan dan upaya bersama kita dalam menangani stunting pada hari ini akan berpengaruh pada pembentukan generasi penerus yang melanjutkan estafet kepemimpinan pada 20-30 tahun mendatang.

"Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah dua tahun melalui intervensi gizi spesifik, maupun intervensi gizi sensitif, perlu terus kita upayakan. Terkait hal ini, saya tegaskan kembali bahwa intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan oleh sektor lain. Karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70 persen. Dukungan tersebut diantaranya melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, pemahaman stunting yang baik serta kepedulian masing-masing individu begitu juga masyarakat untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting," bebernya. 

Masih kata Wan,  Pandemi Covid-19 yang telah melanda lebih dari dua tahun ini, amat dirasakan dampaknya, terutama di bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Dampak tersebut sangat berpotensi meningkatkan angka stunting dan berpotensi mengancam target menurunkan angka stunting secara nasional yaitu 14 persen pada Tahun 2024. 

Masalah gizi tetap harus menjadi prioritas yang tidak boleh kita abaikan. Pemerintah Daerah tetap berkewajiban untuk menjamin kecukupan gizi masyarakat. 

"Oleh karena itu, Saya minta kepada seluruh Perangkat Daerah bersama stakeholders terkait untuk melakukannya," pungkas Wan Zuhendra. (002)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar