Kades Toapaya Utara Keberatan Namanya Dicatut Pihak yang Mengaku Perwakilan PT BMW

Warga Toapaya Utara, Bintan saat melakukan aksi keberatan ke PT BMW

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Mediasi antara PT Bintan Mega Wisatama (BMW) dan masyarakat petani Desa Lome terkait pemasangan portal dan pos penjagaan dilakukan di Aula Kantor Desa Toapaya Utara, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (26/4/21).

Dalam mediasi terungkap perwakilan PT BMW telah melakukan penyesatan informasi dan 'menipu' warga Desa Toapaya Utara dengan mencatut nama Sayet selaku  kepala desa (Kades) terkait pemasangan patok lahan akses jalan masyarakat.

Mengetahui informasi tersebut, puluhan warga dan aparatur desa serta kades marah, warga tidak terima karena perwakilan PT BMW mencatut nama kades untuk memasang patok batas tanah milik PT BMW yang dianggap telah menutup akses masyarakat.

“Bapak bilang bapak sudah izin kepada pak kades, tapi apa buktinya,” ucap salah satu warga dengan kesal.

Tidak hanya warga, Kades Toapaya Utara, Sayet juga sempat emosi karena nama baiknya dicemarkan karena perbuatan orang suruhan PT BMW. Sayet menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam pemberian izin pemasangan portal dan patok yang telah menghalangi akses jalan warga.

“Namun apabila saya terbukti terlibat dalam kegiatan itu, silahkan surati Pak Bupati Bintan untuk menurunkan saya,"pungkasnya.

Sayet menceritakan, jika pada hari Jum’at (23/4/21) dirinya berada di Teluk Sebong untuk bertemu dengan Kadesnya, informasi yang mengatakan dia telah mengorbankan masyarakat dengan membela kepentingan PT BMW tidak benar dan dirinya sempat kaget mendengar informasi itu.

Setelah ditelusuri ternyata namanya telah dicatut oleh seseorang yang disuruh pihak PT BMW untuk mengelabui masyarakat demi melaksanakan pemasangan portal yang mengakibatkan jalan masyarakat terganggu.

“Nama saya dicemarkan, bapak-bapak dengar sendiri. Saya tidak pernah mengizinkan aktifitas itu, nama saya dicatut. Sampai-sampai teman dari Teluk Sebong, Teluk Bintan sudah pada tahu dan heboh dari kemarin,” ungkapnya lagi.

Ia berharap agar PT BMW segera meminta maaf secara terbuka melalui media massa atas perbuatan pencatutan namanya, karena hal itu nama baik saya sudah tercemar.

“Kalau tidak kita akan koordinasi dan konsultasi untuk menempuh jalur hukum karena pencemaran nama baik,” timpalnya.

Sementara itu, Tarno security PT BMW yang diutus hadir dalam mediasi itu mengatakan, jika lahan yang dipatok adalah lahan milik PT BMW. Hanya saja, dirinya tak mengetahui jika mengganggu akses masyarakat.

“Saya pastikan hari ini akan dicabut,” ungkapnya.

Terkait permintaan maaf secara terbuka, Tarno mengaku harus melaporkan kepada pimpinannya. (mad)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar