Inflasi Tanjungpinang Oktober 0,30 Persen

Inflasi

TRANSKEPRI.COM. TANJUNGPINANG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang menggelar rapat korodinasi bersama seluruh anggota TPID secara virtual yang dipimpin langsung oleh Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP yang berlangsung di Ruang Rapat Raja Haji Fisabilillah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (19/10).

Menurut data yang dipaparkan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri dan BPS Kota Tanjungpinang, Menjelaskan bahwa Tanjungpinang pada Oktober 2020 diperkirakan di kisaran -0,10 - 0,10% (mtm) atau 0,10 - 0,30% (yoy).

Terdapat beberapa potensi resiko tekanan inflasi yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan curah hujan berpotensi mendorong kenaikan harga pada komoditas bahan pangan terutama komoditas sayuran seperti bayam, kangkung, sawi dan kacang panjang, gangguan cuaca (gelombang laut yang tinggi) menjelang akhir tahun dapat menghambat distribusi logistik dan bahan pangan, masih berlanjutnya peningkatan harga emas perhiasan seiring peningkatan harga emas dunia.

Namun demikian, dampak penyebaran Covid-19 yang memengaruhi daya beli masyarakat diperkirakan masih akan menahan permintaan.

Sementara itu, Data yang disampaikan oleh BPS Kota Tanjungpinang pada bulan September 2020 komoditas dominan penyumbang inflasi di Kota Tanjungpinang terdiri dari vitamin 0,01%, obat dengan resep 0,01%, sotong 0,01%, sawi hijau 0,01%, minyak goreng 0,01%, susu bubuk untuk balita 0,02%, ikan Tamban 0,02%, kangkung 0,0 7%, bayam 0,08%, biaya akademi/perguruan tinggi 0,13%.

Mengenai perkembangan harga bulan Oktober 2020 (1), tercatat 45 komoditas barang/jasa kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan harga yaitu cabai merah, sawi putih/pitsai, sawi hijau, bawang merah, brokoli, ikan layang/ikan benggol, ketimun, cabai hijau, ikan caru, Ikan selar/ikan Tude, buncis, ikan mata besar, pir, sotong, ikan kembung, terong, ikan kakap merah, ikan tongkol, cabai merah kering, ikan Tamban, cabai rawit, jeruk, sarung, pepaya, cumi-cumi, pembalut wanita, biskuit, bawang putih, minyak goreng, tomat, daging ayam ras, pembasmi nyamuk spray, susu bubuk untuk balita, susu kental manis, ikan dalam kaleng, susu cair kemasan, minuman kesegaran, gula pasir, ikan asin belah, shampo, rokok Kretek filter, sabun detergen bubuk/cair, rokok putih, susu bubuk untuk wanita hamil dan tepung terigu.

Inflasi Tahun 2021 berpotensi mendekati batas atas sasaran inflasi, pada tahun 2021 seiring dengan membaiknya perekonomian akan mendorong prospek ekonomi yang lebih baik sehingga mendorong pertumbuhan dan tingkat pendapatan masyarakat serta perbaikan pendapatan atau daya beli akan meningkatkan permintaan atau konsumsi. kondisi tersebut berpotensi mendorong kenaikan ekspektasi inflasi masyarakat.

Perwakilan Bulog mengatakan ketersediaan stok beras yang tersedia saat ini di gudang Bulog Tanjungpinang tergolong aman dan cukup dengan jumlah 800 ton. Dengan data yang ada saat ini ketersediaan komoditi di gudang Bulog Tanjungpinang tergolong aman dan mencukupi. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar