BATAM

Gugur Seleksi Akpol karena Divonis Corona, Wanita Ini Curhat di Medsos

Akademi Kepolisian

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Seorang wanita yang menyabet peringkat pertama seleksi Akademi Kepolisian di tingkat provinsi dinyatakan gugur karena dibilang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Tapi, wanita tersebut merasa ada yang janggal atas penetapan dirinya dinyatakan positif. Pasalnya, ia hanya menerima sebuah pesan lisan dari seorang polisi utusan polda yang datang ke rumahnya.

"Hasilnya agak kurang mengenakkan ya pak. Tapi hasil swabnya positif pak," kata seorang utusan dari Polda kepada ayah wanita tersebut dalam sebuah video yang dibagikan.

Sang wanita itu pun merasa aneh. Terlebih tidak ada bukti tertulis resmi yang menyatakan dirinya positif Covid-19 sebagaimana yang disampaikan utusan Polda tersebut.

"Yaudah, intinya gak bisa berangkat aja gitu alias gugur," ujar sang wanita itu.

Setelah kejadian itu, calon taruna Polri itu kemudian membuat sebuah curhatan di media sosial. Curhatan tersebut diunggah ke akun Twitter @siap_abangjagoo pada Kamis (6/8/2020).

Hanya dalam beberapa jam curhatan tersebut dinggah, utas itu langsung memperoleh belasan ribu retweet dan puluhan ribu likes.

"Jadi, kemarin aku daftar seleksi Akpol, masih seleksi daerah sih. Tapi, Alhamdulillah aku ranking 1 se-provinsi, sudah sampai sidang akhir, terus berhak untuk melanjutkan tes ke tingkat pusat," tulis @siap_abangjagoo.

Untuk melanjutkan seleksi ke tahap berikutnya, wanita itu perlu melakukan rapid test. Hasilnya, ia dinyatakan tidak reaktif atau negatif Covid-19.

Selanjutnya, sang wanita itu memperlihatkan surat hasil rapid tes yang dilakukannya pada 31 Juli 2020.

Namun pada sore harinya, anggota polisi dari Polda datang ke rumahnya. Betapa kagetnya wanita itu ketika utusan polda yang datang tersebut mengabarkan bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Karena tak yakin dengan hasil swab tes yang dikeluarkan kepolisian, wanita tersebut mencoba memeriksakan dirinya secara mandiri.

Dia pergi ke sebuah klinik di Batam untuk melakukan swab test. Hasilnya, wanita itu dinyatakan negatif Covid-19. Setelah itu, dia mendiskusikannya kepada orang tuanya.

"Aku diskusikan sama Papa gimana-gimananya. Kok gak sinkron gitu loh?! Rapid hasilnya Non-reaktif, terus swab Negatif juga," tuturnya.

Setelah ditelusuri penyebabnya, belakangan dia mengetahui ternyata namanya tercantum dalam rilis pasien positif Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas Kota Batam.

Rilis tersebut diumumkan pada 31 Juli 2020 malam lewat situs resmi Pemerintah Kota Batam, lawancorona.batam.go.id.

"Ampun kali la we, latihannya butuh waktu setahun lebih. Lari pagi sama sore. Belajar subuh, belajar malem. Kurang usaha apa bos?" curhat wanita itu.

"Tiba-tiba dinyatakan gugur karena Covid, tanpa bukti pula?! Mana setelah sidang akhir itu aku pangkas rambut pula biar kece buat tes ke pusat. Yah tiba-tiba gagal."

Agar tidak dianggap berbohong, wanita ini menunjukkan cassette rapid test miliknya yang negatif serta rontgen dada.

Termasuk melakukan tes rapid ECLIA yang dianggap lebih akurat. Adapun hasilnya tetap dinyatakan negatif virus corona.

Lebih lanjut, wanita itu menuturkan, tes swab yang menyatakan dirinya positif Covid-19 merupakan arahan dari Polda untuk keperluan tes Akpol.

"Yaudah kami semua peserta tes datang ke sana buat di swab. Hasilnya pun keluar h-1 sebelum rencana berangkat ke pusat. Dinyatakan gugur pula," ujarnya.

Tidak hanya wanita itu yang dinyatakan gugur dalam seleksi Akpol karena dinyatakan positif Covid-19. Terdapat sekitar 6 calon taruna lain di daerahnya yang bernasib sama.

"Ada sekitar 6 orang yang tes Akpol di sini yang kena kasus gini. Yang aku tahu kabarnya, 3 orang kawan aku coba ulang swab karena gak yakin, dan ternyata bener NEGATIF semua!" ujar wanita itu.(tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar