PROVINSI KEPRI
Tekan Corona, SMA dan Kampus Tangguh Segera Dibentuk
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pemprov Kepri segera membentuk SMA Tangguh dan Kampus Tangguh yang menjadi program percepatan dan penanganan pandemi Covid-19 untuk Batam.
Program ini juga menjadi pertimbangan untuk contoh pelaksanaan aktivitas belajar di sekolah selama Normal Baru.
Program ini diusulkan Tim Bersatu Lawan Covid-19 Kepri Batam. Program SMA Tangguh dan Kampus Tangguh telah disetujui Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kepri, TS Arif Fadillah.
Arif yang juga Sekretaris Daerah Kepri itu langsung menyetujui dan mendukung penuh usulan Tim Bersatu Lawan Covid-19 Kepri Batam. Dengan program ini, sekolah dan kampus tersebut akan menjadi model percontohan untuk aktivitas sekolah dalam kebiasaan Normal Baru.
"Saya sangat setuju sekali dengan usulan Tim BLC untuk membentuk SMA/SMK Tangguh dan Kampus Tangguh dalam percepatan dan penanganan Covid-19 di Kepri, terutama Batam. Setelah ini saya akan laporkan kepada Plt. Gubernur Kepri sekaligus Ketua Umum Satgas Covid-19 Kepri," ujar Arif Fadillah.
Arif menerima laporan Tim BLC Kepri Batam, Senin (20/7) di kantor Gubernur Dompak, Tanjungpinang. Hadir mendampingi Kepala Dinas Kominfo Kepri Zulhendri, Kepala Badan
Kerbangpol Kepri Lamidi.
Arif berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan maupun OPD lainnya yang bisa mendukung terealisasinya SMA/SMK dan Kampus Tangguh. Sekaligus melakukan kajian menyeluruh untuk hal tersebut.
Arif menilai, rencana pembentukan SMA/SMK Tangguh dan Kampus Tangguh tersebut sangat
tepat dilaksanakan secepatnya. Hal itu seiring dengan kajian Pemprov Kepri untuk melihat kemungkinan dilakukannya kembali aktivitas sekolah.
Menurut Arif, saat ini Kadisdik sudah diminta melakukan kajian dengan melibatkan ahli untuk rencana dibuka kembali aktivitas sekolah. Jika dimungkinkan dibuka, maka sekolah tangguh ini bisa menjadi contoh pelaksanaan aktivitas sekolah di masa kebiasaan baru.
"Tujuan kita, sekolah dibuka, anak-anak tetap sehat. Jangan sampai sekolah dibuka malah menimbulkan kluster baru," tuturnya.
Sekretaris Tim Bersatu Lawan Covid-19 Kepri Batam, Cris Triwinasis menyampaikan Tim BLC sudah melakukan penjajakan dengan SMA Negeri 12 Batam yang berlokasi di Tanjung Uma, Batam, untuk rencana SMA Tangguh, beberapa pertemuan dengan guru dan siswa sudah digelar.
Tim BLC Kepri juga sudah melakukan kunjungan ke sekolah dan sekaligus melakukan sosialisasi mengenai berbagai hal tentang SMA/SMK Tangguh.
"Guru dan siswa sangat antusias. Dan ketika kami menyampaikan ide untuk membentuk SMA/SMK Tangguh, mereka semangat sekali dan langsung menyampaikan kesediaan,"
ungkap Chris.
Berbeda dengan SMA/SMK Tangguh, tambah Chris, pendirian Kampus Tangguh justru berasal dari inisiatif para mahasiswa di Politeknik Batam. Bahkan mereka berharap beberapa hal yang ketetapan dalam Kampus Tangguh sudah bisa dilaksanakan saat masa orientasi pengenalan kampus nanti.
Menurut relawan Tim BLC, dr Frianto Ismail, program SMA/SMK Tangguh dan Kampus
Tangguh minimal menerapkan 5T, yakni tangguh informasi, tangguh kesehatan, tangguh keamanan, tangguh pendidikan, tangguh gizi dan tangguh ekonomi.
"Misalnya saja untuk tangguh informasi, warga sekolah diharapkan bisa menyeleksi mana berita dan informasi yang baik mana yang bersifat provokatif terhadap Covid-19 ini.
Lalu dengan tangguh kesehatan, warga sekolah terutama siswa mampu menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari penyakit, terutama COVID-19," terang dr. Frianto.(tm)
Tulis Komentar