Pola Asuh Berbasis Gender Yang Baik Jadikan Karakter Positif Bagi Anak
TRANSKEPRI.COM.PASAMAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kabupaten Pasaman menyebutkan pola pengasuhan berbasis gender yang baik akan menjauhkan anak dari kekerasan secara fisik dan psikis.
Malida Roza, SP Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kabupaten Pasaman, Jumat (14/11/2025) di ruanganya mengatakan pentingnya menerapkan pengasuhan berbasis gender yaitu mengasuh anak dengan nilai keadilan dan kesetaraan tanpa kekerasan dalam keluarga sebagai upaya membentuk karakter positif,
"Lakukan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak dengan tidak membeda-bedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan, komunikasi yang efektif merupakan proses dua arah yang bertujuan saling memahami, dimana orang tua dapat menyampaikan pesan dengan jelas, sekaligus mendengarkan pendapat anak dengan baik serta memberikan kesempatan yang sama antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Orangtua mampu meyakinkan anak bahwa baik anak laki-laki maupun anak perempuan mempunyai hak yang sama dalam meraih cita-cita. Setiap kata yang disampaikan memberikan motivasi bahwa semua anak mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai masa depan yang gemilang.
Misalnya ubah kalimat negatif menjadi positif. Seperti, "Ayah dan Ibu yakin kamu pasti bisa", bukan "kamu pasti tidak bisa" atau "masa begitu saja tidak bisa,” katanya mencontohkan.
Ia mengakui penerapan pola asuh berbasis gender dan tanpa kekerasan membutuhkan kesabaran ekstra, kemampuan mengelola emosi, serta konsistensi, terutama bagi keluarga yang belum terbiasa dengan pendekatan tersebut.
“Namun, hasil dari pola asuh berbasis gender dan tanpa kekerasan akan terlihat dalam jangka panjang. Anak akan tumbuh dengan karakter yang lebih positif, percaya diri, dan kuat baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan,” ujarnya.(fauzi)
Tulis Komentar