Ini Saran Syahrul Kepada Tim Penyelamat Cagar Budaya

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Walikota Tanjungpinang, Syahrul menanggapi seruan yang di kemukakan ketua Tim Penyelamat Cagar Budaya dan Situs sejarah beberapa waktu lalu,

Dihubungi melalui saluran teleponnya, Sabtu (07/03/20), Walikota Tanjungpinang mengatakan, saat  tim Penyelamat Cagar Budaya dan situs Sejarah meminta untuk bertemu dan audiensi kebetulan  dia memiliki agenda kerja keluar daerah.

"Ketika itu jadwal kerja saya padat, bahkan baru-baru ini saya diminta hadir mengikuti rapat bersama membahas program TMMD di Kodam,Sumut, Ujarnya.

Menyikapi persoalan kepemilikan lahan di area makam Daeng marewa di hulu sungai Riau, senggarang, Kota Tanjungpinang, Syahrul berencana akan memanggil berbagai pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Syahrul juga berharap kepada tim agar menemui Dinas Kebudayaaan untuk membahas penyelesaian permasalahan situs sejarah dan Cagar budaya di area makam Daeng Marewa.

"Untuk mencari penyelesaian permasalahan coba sonding ke Dinas Kebudayaan", Ujar Syahrul

Seperti diberitakan sebelumnya, Khaidar,  Ketua Tim Penyelamat Situs sejarah dan Cagar budaya mengatakan, di area makam Daeng Marewa sesuai UU.5 Tahun 1992 yang disempurnakan dengan UU No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.

Persoalan yang menyangkut situs sejarah dan Cagar budaya seyogyanya bisa segera diselesaikan, agar kedepan peninggalan sejarah masa lampau dapat dijadikan identitas kebudayaan yang sangat penting untuk dilestarikan

"Penggunaan area disekitar Makam Daeng Marewa merupakan suatu objek persoalan yang harus dipecahkan, agar masyarakat umum, khususnya generasi muda milenial, dapat tertarik mempelajari serta mengkaji nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalam situs sejarah tersebut", ujarnya.

Katanya, peninggalan sejarah memiliki arti penting dan juga dapat dijadikan simbol dan contoh bagi kehidupan masyarakat modren dan milenial seperti saat ini. (mad)

Sumber : transkepri.com /  Editor : 009