TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara yang ekonominya cepat pulih, sehingga peluang terjerumus resesi sangat kecil.
Menurutnya daya tahan ekonomi Indonesia bahkan lebih baik dari negara-negara maju di dunia seperti Amerika Serikat (AS) yang secara teknikal sudah masuk resesi. Begitu juga China yang ekonominya melambat di kuartal II 2022.
Sedangkan, Indonesia perekonomiannya sejak awal tahun bertahan di atas 5 persen. Pada kuartal I sebesar 5,01 persen dan kuartal II lebih tinggi lagi 5,4 persen.
"Sehingga menjadikan Indonesia masuk negara yang terjadinya resesi sangat kecil," ujarnya dalam Kuliah Umum UI 2022, Senin (8/8).
Bendahara negara ini menyebutkan perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah berbagai tekanan global disebabkan oleh sinergi kebijakan fiskal dan moneter hingga riil.
Kebijakan fiskal dilakukan dengan menjadikan APBN sebagai shock absorber atau bantalan saat terjadi guncangan atau krisis, mulai dari energi, pangan hingga keuangan. Kebijakan ini bahkan membuat inflasi Indonesia tidak melonjak setinggi negara lain.
Meski demikian, APBN dinilai tak bisa terus menjadi penopang, terutama saat perekonomian mulai pulih. APBN harus dijaga kesehatannya agar bisa terus membantu masyarakat saat datang krisis lanjutan di masa mendatang. Caranya dengan membayar pajak.
"Menjaga pajak untuk menjaga Indonesia, menjaga agar keuangan negara jadi instrumen jangka panjang mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkasnya. (tm)
[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]
Tulis Komentar