Abdullah Hammoud Menjadi Wali Kota Muslim Pertama di Amerika

Abdullah Hammoud

TRANSKEPRI.COM.MICHIGAN- Abdullah Hammoud, anggota Dewan Perwakilan Daerah Michigan, Amerika Serikat, terpilih menjadi Wali Kota Dearborn, pada Selasa (2/11). Ia menjadi wali kota pertama Muslim di Negeri Paman Sam.

Berdasarkan perhitungan tak resmi di situs Dearborn, Hammoud tercatat sudah mengantongi suara 55 persen.

Associated Press melaporkan bahwa dengan jumlah itu, ia berhasil mengalahkan mantan komisaris Wayne County, Gary Woronchak, yang hanya meraup 45 persen suara.

Hammoud pun mencetak sejarah. Selain Muslim pertama, ia juga menjadi wali kota keturunan Arab-Amerika perdana di kota tersebut.

"Kepada anak perempuan dan laki-laki yang pernah dirundung karena keyakinan atau sukunya, untuk Anda yang pernah merasa namanya tidak disukai, dan kepada orang tua kita dan orang tua siapapun yang pernah dibuat malu karena bahasa Inggris mereka yang kacau namun tetap berusaha, hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah orang Amerika seperti orang lain dan era baru di Dearborn," kata Hammoud.

Dia memiliki gelar master di bidang administrasi bisnis dan master dalam bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Michigan.Sebelum maju ke pemilihan wali kota, Hammoud sudah tiga periode menjabat sebagai Dewan Perwakilan Daerah di Michigan.

Dearborn sendiri merupakan kota berpenduduk 100 ribu jiwa dan menjadi salah satu kota yang memiliki populasi warga Arab-Amerika terbesar di negara itu.

Namun, kota itu juga pernah memiliki catatan hitam saat dipimpin oleh Orville Hubbard. Ketika itu, ia menciptakan segregasi sosial dengan mencegah keluarga kulit hitam pindah ke komunitas, yang saat itu, sebagian besar kulit putih.

Hubbard menjabat dari tahun 1942 hingga 1977. Ia lalu meninggal pada 1982.

Di tahun 2015, ketika muncul tekanan dari Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, Dewan Kota Dearborn memutuskan menghapus nama Hubbard dari ruang dansa pusat kota, dan patung yang ada di Balai Kota dipindahkan.

Selama beberapa dekade terakhir, Dearborn menjadi lebih beragam secara ras. Sekitar sepertiga penduduk kota merupakan keturunan Timur Tengah dan 4 persen penduduk berkulit hitam. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar