Pelaku Pariwisata dan Ekraf Terima Vaksin Kedua


TRANSKEPRI.COM.BATAM-  Pelaku pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif (ekraf) Kota Batam menerima dosis vaksin kedua Covid-19. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 19-20 Agustus 2021. Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad meninjau langsung pemberian vaksin kedua yang berpusat di Kepri Mall. 

Amsakar mengapresiasi kegiatan pemberian vaksinasi yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam berjalan lancar dan sukses. Ia melihat antusias pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf mendapatkan vaksin dapat memberikan kondisi Batam semakin baik. 

"Harapan kita kepada seluruh insan pariwisata sudah selesai divaksin sehingga menyongsong kondisi kita yang semakin baik, terima kasih juga kepada tempat penyelenggara," katanya, Kamis (19/8/2021). 

Amsakar menginformasikan hulu hilir pelaku pariwisata mulai dari asosiasi pariwisata, supir, pangkas rambut, budaya, ekraf sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

Amsakar melaporkan tren kasus Covid-19 di Kota Batam semakin menurun, yakni pada Rabu 18 Agustus 2021 tercatat 42 orang yang positif Covid-19, 170 pasien sembuh, dan pasien yang dirawat 649 orang diantaranya yang dirawat di rumah sakit berjumlah 288 orang. Menurutnya jika kasus ini terus turun, dalam jangka waktu dua minggu kedepan Covid-19 akan selesai. 

"Perkecamatan sudah menarik sekarang, di Kecamatan Bulang sudah hijau, Kecamatan Galang hanya tinggal satu kelurahan, di Belakang Padang ada dua kelurahan sudah menuju hijau kondisi kita sekarang," ucapnya. 

Amsakar bersyukur di Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 RI semakin banyak pasien yang sembuh dari Covid-19 dan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan. Maknanya kerja Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) sudah pada  jalurnya, kegiatan vaksinasi terlaksana dengan baik, kegiatan rapid test antigen dapat memperkecil kasus, dan kesadaran masyakat semakin baik. 

"Kita butuh itu saja, kalau kesadaran protokol kesehatan masyarakat tumbuh akan baik, Covid-19 ini penangananya butuh kebersamaan dan suport dari masyarakat," ujarnya. 

Menanggapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Batam, Amsakar menyampaikan intruksi ini sifatnya perintah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kota Batam masuk sudah turun ke level 3, tergantung dari jumlah kasus, pasien yang sembuh, dan hunian tempat tidur baik isolasi maupun rumah sakit. 

"Jadi kita harus membuat peraturan ada dasar hukumnya. Kita harapkan jangan lagi mendiskusikan kenapa ini (aturan) dibuat, peraturan ini sudah dipertimbangkan secara nasional," tegasnya. 

Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mengejar turunnya kasus Covid-19 menjadi zona kuning dan kecamatan hijau, sehingga aktivitas kepariwisataan, budaya, dan ekraf kembali normal dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, dan menjaga jarak. 

Amsakar mengatakan sektor pariwisata menjadi menjadi faktor penting di Kota Batam. Retribusi pajak hotel dan restoran termasuk kategori lima besar. Jika dua sektor ini terseok-seok maka akan berpengaruh dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bagi Amsakar pariwisata ini yang dapat menghidupkan hotel, menggerakan ekonomi pekerja rumah makan, menghidupkan sektor transportasi udara, laut, kendaraan roda empat dan dua. Toko yang menjual souvenir akan dikunjungi, golf, tempat pijat akan mendapatkan manfaat.  

"Pariwisata tumbuh dan berkembang juga ditentukan dari tiga A yakni aksesbilitas, amenitas, atraksi termasuk juga destinasi," terangnya. 

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan kegiatan vaksinasi ini, Disbudpar menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam. Terdapat 42 tenaga kesehatan yang ikut dalam kegiatan vaksin ini. 

Ardi menyampaikan kegiatan vaksinasi sudah dirasakan penuh oleh pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf. Pada pemberian dosis pertama vaksinasi Covid-19 berlangsung di tiga tempat. 

"Hari ini memulai vaksinasi dosis kedua bagi pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf semoga kegiatan ini berjalan lancar," pintanya. 

Pemberian vaksinasi ini dapat memberikan manfaat kepada tubuh. Selain itu dapat memberikan kepercayaan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batam. 

"Kita terus mengingatkan pelaku pariwisata, budaya, ekraf dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya. 

Direktur Eksekutif BPPD Kota Batam, Edi Sutrisno mengatakan kegiatan vaksinasi yang berpusat di Kepri Mall ini merupakan gelombang pertama pemberian vaksinasi dosis kedua bagi pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf. Ia menyebutkan ada 20 asosiasi yang ikut serta dalam kegiatan ini, diantaranya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita, Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Asosiasi Seni Lanskap Indonesia (Asli), dan sebagainya. 

"Besok ada Asppi (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), Katalia, PCPI (Perkumpulan Chef Indonesia), dan banyak lagi," sebutnya. 

Edi menyampaikan pemerintah terus berupaya seluruh pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf mendapat vaksin dosis pertama dan kedua. "Kita harapkan pelaku pariwisata, budaya, ekraf yang berjumlah 10.000 mendapat full vaccine," pintanya.(r/ssb)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar