TANJUNGPINANG

27 Guru Reaktif, Dinas Pendidikan TPI Tunda Belajar Tatap Muka

Sekretaris Dinas Pendidikan TPI, Muhammad Yasir

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang (TPI) menunda pembelajaran tatap muka untuk 15 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wilayah pesisir.

Salah satu sekolah SD Negeri 008 Tanjungpinang Kota yang ditunjuk untuk melakukan pembelajaran tatap muka sementara ditunda.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri 008 Tanjungpinang Kota, Ria Sukarsih, S.Pd.

“Satu hal yang saya ketahui, sebelum tatap muka kami dipersiapkan untuk mengikuti Rapid test, dari hasil itu ada hasil yang reaktif,” kata Ria, Senin (18/1/21).

“Kami juga berkumpul membahas persiapan untuk hari senin, tanggal 18 untuk tatap muka dan mendapatkan hasil untuk ditunda dulu,” ungkap dia.

Ria mengungkapkan bukan tidak mau untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun karena ada indikasi tersebut, sekolah tetap menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.

“Bukan kita tidak mau, kita sudah siap, Karena ini juga menyangkut anak-anak sekolah, jadi kami diminta untuk menunggu informasi edaran kembali dari Dinas,” pungkasnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Muhammad Yasir mengatakan memang sebelum dibukanya pembelajaran tatap muka ada dilakukan rapid test kepada 241 termasuk pengawas sekolah.

“Hasil rapid test itu ada indikasi reaktif, ada 27 orang dari 241,” katanya lagi.

Yasir mengatakan setelah hasil reaktif tersebut Dinas Pendidikan merekomendasi ke Dinas Kesehatan untuk melakukan swab test kepada 27 orang yang dinyatakan reaktif tersebut.

“Karena hasil reaktif langsung kami rekomendasikan ke Dinas Kesehatan dan sampai saat ini belum ada keluar hasil swabnya,” tuturnya.

Sambil menunggu hasil Swab tersebut 27 orang yang dinyatakan reaktif, dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan tetap mengajar secara dalam jaringan (Daring).

“Dengan guru-guru ada indikasi Reaktif maka guru-guru tersebut harus isolasi mandiri, sebelum hasil swab kita terima maka sementara guru tersebut tidak boleh kesekolah melakukan isolasi mandiri, tapi tetap mengajar secara Daring,” ucapnya.

Akan hal itu, ada usulan dari sekolah untuk di tunda dulu pembelajaran tatap muka tersebut karena sebagaian guru melakukan isolasi mandiri.

“Maka kami pada hari Jumat pagi Kepala Sekolah SD dan Sabtu pagi kepala sekolah SMP kami undang, ada usulan dari sekolah, menyampaikan ke kita supaya kalo bisa pembelajaran tatap muka di tunda dulu karena guru yang isolasi mandiri tersebut tidak bisa mengajar di sekolah dan siswanya banyak,” pungkasnya. (mad)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar