Bahas Persoalan di Masyarakat, LBMNU Gelar Bahtsul Masail

Panitia pengurus LBMNU Batam, saat berdiskusi untuk persiapan acara Bahtsul Masail di Kampung Tua Belian, Batam Kota, Batam. (transkepri.com/adri)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kota Batam akan menggelar Bahtsul Masail pada Sabtu (12/08) mendatang di Masjid Nurul Iman, Kampung Tua Belian, Kota Batam.

Nantinya kegiatan itu akan diikuti oleh PCNU Batam, perwakilan masing-masing MWCNU se-Kota Batam. Selain itu, LBMNU juga mengundang beberapa perhimpunan alumni pondok pesantren yang berafiliasi dengan NU, seperti HIMASAL, HIMMA, IASS, IKSASS, P4NJ, HIMAM, dan lain sebagainya. Kegiatan Bahtsul Masail juga menghadirkan Ikatan Dai Nahdlatul Ulama (IDNU), IPIM, BMG-Q dan MUI Kota Batam.

Ketua LBMNU Batam, Kiai M. Dhoifi Ibrohim mengatakan, Pasca pelantikan kemarin, pihaknya meminta kepada setiap lembaga untuk segera menyusun program kerja dan eksen dengan programnya. Ia juga melihat beberapa lembaga memang sudah ada yang bergerak dengan program-programnya, seperti LAZISNU, LDNU dan beberapa lembaga yang lain.

"Karena hal tersebut, kami (LBMNU) juga akan melaksanakan kegiatan perdana berupa Bahtsul Masail," ucap M. Dhoifi, pada Kamis (10/08).

Ia menjelaskan, adapun rumusan masalah yang akan diangkat dalam Bahtsul Masail itu yakni, fenomena jual-beli antara pengusaha dan pelanggan atau pembeli melalui perantara. Biasanya perantara ini mendapatkan imbalan (fee) dengan jumlah tertentu.

"Sistem jual beli seperti ini menurut kami merupakan hal menarik untuk dikaji lebih mendalam, agar transaksi jual beli yang berlaku tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Sementara hal ini sudah umum terjadi di masyarakat. Kami berharap, dengan adanya Bahtsul Masail ini bisa menjawab persoalan tersebut," kata M.Dhoifi.

Lanjutnya, bukan membahas perihal jual-beli saja, namun pihaknya juga akan membahas terkait kegiatan kurban di masyarakat yang difasilitasi oleh hampir seluruh pengurus masjid di kota Batam.

"Dari keseluruhan proses kegiatan tersebut, menurut LBMNU ada kemungkinan terdapat kerancuan hukum ketika pengurus masjid juga ikut bertransaksi dalam jual-beli," pungkas M.Dhoifi.

Sementara, Sekretaris LBMNU Batam, Ustad Saiful Ulum berharap, dengan Bahtsul Masail ini bisa memberikan rekomendasi, rumusan-rumusan dengan menjawab persoalan di masyarakat.

"Saya berharap, semoga nanti dengan Bahtsul Masail ini bisa memberikan rekomendasi dan bisa memberikan jawaban dari persoalan tersebut di tengah masyarakat. Sehingga kegiatan qurban bisa sesuai dengan maqosidussyariahnya, baik bagi pemberi qurban, penerima/mustahik serta siapapun yang terlibat di dalamnya. Kami juga meminta masing-masing MWCNU bisa mengirimkan minimal dua utusan untuk membahas rumusan masalah tersebut," ucapnya.

Lanjutnya, hasil dari kegiatan Bahtsul Masail nantinya akan menjadi produk hukum dari NU yang bisa disebar luaskan kepada seluruh masyarakat terkhusus kalangan Nahdiyin.

"Yang kemudian menjadi tantangan kami selanjutnya adalah bagaimana hasil dari setiap Bahtsul Masail ini bisa dimasukan dalam pembukuan setiap hasil dari Bahtsul Masail. Karena ini nanti yang akan menjadi prodak dari NU yang bisa disebarkan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas serta kalangan Nahdiyin," pungkas Saiful.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait, semoga dengan diselenggarakannya kegiatan ini mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

"Kami segenap pengurus (LBMNU) berterimakasih. Semoga kegiatan ini mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan mendapatkan berkah dan ridho dari para masyayich dan mu'assis Nahdlatul Ulama. Tentunya harapan terbesar adalah kegiatan ini mendapatkan ridho di sisi-Nya," ucapnya. (adri)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar