Berpulangnya Iskandar Alamsyah dan Belajar Arti Sebuah Persahabatan dari Wali Kota Batam HMR

Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi saat di pemakaman almarhum Iskandar Alamsyah, Sabtu (05/08/23) di TPU Seipanas Batam. (transkepri.com/san)

CATATAN: ALDI SAMJAYA

Pria yang menjabat Wali Kota Batam dan juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu berdiri dengan mimik wajah sedih, menyaksikan jasad tokoh masyarakat Batam yang familiar dikenal sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Batam, Iskandar Alamsyah, saat dimasukkan ke liang lahat pada Taman Pemakaman Umum (TPU) Sungai Panas Batam, Sabtu (05/08/23) siang, selepas zuhur itu.

Beberapa saat kemudian, sosok yang dikenal dengan H Muhammad Rudi (HMR) tersebut, mengayunkan sekop dan turut mengambil bongkahan tanah untuk menimbun liang lahat, tempat peristirahatan terakhir jasad Iskandar Alamsyah.

Usai jasad tertimbun dengan sempurna, HMR melanjutkan dengan menyirami kuburan dengan air dan bunga, setelah didahului oleh keluarga almarhum dan para kerabat lainnya.

Sepanjang prosesi pemakaman itu, hampir tidak ada kata yang keluar dari mulut HMR. Raut kesedihan begitu kental terlihat dari wajahnya. Semua orang yang hadir pada siang itu, larut dalam kesedihan.

Setelah semua prosesi pemakaman usai, HMR langsung beranjak menuju mobil yang telah menunggunya. Seorang teman media yang bermaksud ingin mewawancarai HMR, mengurungkan niatnya untuk meminta sepatah kata darinya.

"Tak jadilah, tadinya saya mau minta sepatah dua patah kata dari Pak Rudi. Tapi kondisinya tidak paslah," ujar teman wartawan tersebut.

Saat berjalan menaiki mobil, saya sempat menyalami HMR. Satu kalimat disampaikan HMR ketelinga saya. "Aldi, sekiranya Pak Iskandar punya hutang sama orang. Minta sama saya ya. Nanti biar saya yang selesaikan," ujar Rudi yang juga mengetahui kedekatan saya dengan Pak Iskandar, sambil terus menaiki mobilnya yang turut diiringi oleh ratusan pelayat lainnya.

Setahu saya, kalimat itu bukan yang pertama diungkapkan HMR. Saat melepas jenazah almarhum usai disalatkan di Masjid Nurul Iman Perumahan Rosdale (masjid yang pembangunannya turut diinisiasi Pak Iskandar), HMR juga membisikkan pesan atau kalimat itu kepada Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah. Saat Pak Ismeth menyampaikan sambutan mewakili keluarga almarhum.

"Kanda, luar biasa perhatian Pak Rudi sama Pak Iskandar ya?. Hari ini saya menjadi saksi bagaimana berartinya sahabat bagi seorang HMR. Disini saya juga belajar banyak tentang bagaimana seorang HMR dalam menghargai sebuah persahabatan," ujar Dr Fadlan yang berada disamping saya.

Dr Fadlan yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Batam tersebut, saya ketahui juga dekat dan merupakan kerabat almarhum. Dan berasal dari daerah yang sama, Aceh.

"Kanda Aldi, saya menjadi saksi bagimana totalnya Pak Rudi melepas kepergian Pak Iskandar. Mulai dari salat di masjid, beliau langsung mengangkat keranda mayat. Bahkan Pak Rudi juga turut menaiki ambulans sebagai kendaraan yang mambawa jasad Pak Iskandar menuju TPU," ujar Dr Fadlan.

Bagi saya sendiri, Iskandar Alamsyah selain merupakan sosok pimpinan di banyak organisasi, beliau juga mentor dan sahabat saya. Banyak pelajaran, ilmu serta pengalaman yang saya peroleh dari pria yang pernah menjabat GM Garuda Indonesia perwakilan Batam, Ketua Paguyuban Masyarakat Aceh di Batam, Manager operasional Panbil Group, Pengawas pada BU BP Batam, serta seabrek jabatan penting lainnya.

Hingga akhirnya, pria yang saya kenal memiliki prinsip dan memiliki karakter yang kuat ini, harus menyerah dengan penyakit kanker yang dideritanya sejak satu tahun terakhir saat memasuki usia 65 tahun. 

Sebagai orang yang sering bersama Pak Iskandar, sedikit-banyak saya mengetahui bagaimana hubungannya dengan Wali Kota Batam, HMR.

Saya menyimpulkan, mereka bukan hanya sekedar berteman. Tapi mereka adalah dua orang yang bersahabat. Karena, menemukan satu orang sahabat lebih susah ketimbang menemukan 100 orang teman.

"Sahabat tak tergantikan oleh kekayaan dan kekuasaan. Sahabat tak akan memberikan koreksi di depan umum melainkan akan memberikan pujian di depan umum". Itulah sepenggal kalimat yang pernah disampaikan Pak Iskandar kepada saya saat bercerita tentang sahabatnya HMR.

Pak Iskandar juga sering bercerita kepada saya, bagaimana bangganya dia memiliki sahabat seorang HMR. Dia juga bercerita bagaimana kalau mereka saling teleponan memakan waktu berjam-jam. Dan itu biasanya dilakukan pada malam hari.

"Banyak saya berteman dengan pejabat. Mulai dari Jenderal, menteri, pengusaha, para kepala daerah. Pak Rudi ini memang beda Aldi. Saya tahu bagaimana tulus dan sungguh-sungguhnya dia membangun Batam dan Kepri. Sehingga saya juga tak sungkan untuk mendukung niat baiknya tersebut," ujar Pak Iskandar dalam suatu kesempatan kepada saya.

"Warga Batam, harus bangga dengan seorang HMR. Apapun itu, degan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, terbukti dia mampu merubah wajah Batam seperti saat ini. Dan belum tentu dalam 10 atau 20 tahun kedepan lahir pemimpin Batam seperti HMR," ucap Pak Iskandar.

Pak Iskandar juga bercerita kepada saya, bagaimana dia memiliki peran terhadap terwujudnya pasangan Ansar-Marlin pada pilgub Kepri 2019 lalu. Bahkan pernyataan itu disampikan Pak Iskandar di hadapan HMR. Dan HMR mengakui hal itu.

Banyak tentunya hal lain yang saya tahu bagaimana hubungan persahabatan yang dibangun HMR dan Pak Iskandar. Dan yang pasti, apa yang dilakukan HMR saat mengurus dan mengantar sahabatnya ke peristirahatan terakhir, hanya sebagian kecil arti dari sebuah persahabatan.

Selamat jalan Pak Iskandar Alamsyah, doa kami selalu menyertaimu. Semoga Husnul Khotimah. Amiin yarobbal alamin. ***

 

 

 

 

 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar