Perusahaan Kaca Asal China Bakal Investasi Rp172,5 T di Pulau Rempang Batam

Kota Batam. (net)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan oleh-oleh hasil kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Chengdu, China. Salah satunya adalah komitmen investasi dari perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel, Xinyi Group.

Bahlil mengatakan Xinyi Group berkomitmen untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Rempang, Batam. Pabrik ini digadang-gadang menjadi yang terbesar setelah China.

"Ke depan, perusahaan ini telah berkomitmen untuk membangun industrinya di kawasan Batam, Rempang. Ini adalah pabrik terbesar nomor 2 di dunia setelah China dan pabrik terbesar nomor 1 di luar China," kata Bahlil disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (28/7/2023).

Komitmen investasi itu dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Xinyi Group yang turut disaksikan Jokowi. Hal ini merupakan bagian dari hilirisasi yang dibangun pemerintah dari sektor pasir kuarsa dan beberapa bahan baku lainnya yang ada di Indonesia.

"Kalau kita sudah sukses membangun ekosistem hilirisasi dari nikel, sekarang mulai kita dorong pasir kuarsa. Output-nya, produknya akan dilakukan hampir 95% untuk ekspor karena pasarnya adalah pasar luar negeri. Pabrik kaca ini juga akan langsung membangun apa yang disebut dengan solar panel, ini juga adalah kapasitas produk ekspor," ucapnya.

Bahlil menyebut total investasi dari Xinyi Group senilai US$ 11,5 miliar atau Rp 172,5 triliun (kurs Rp 15.000). Ini merupakan pengembangan kedua setelah sebelumnya perusahaan melakukan investasi di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik US$ 700 juta.

"Ini terjadi akibat karena kepercayaan penuh dari pihak investor kepada pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Pak Jokowi. US$ 700 juta setelah mereka cek ternyata apa yang mereka rasakan sangat baik, dan mereka ingin mengembangkan bisnisnya," tutur Bahlil.

Investasi dari Xinyi Group ini diperkirakan menciptakan 35.000 lapangan pekerjaan. "Dan ini akan berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha nasional," tambahnya. (detikcom)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar