TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Sejumlah massa terdiri dari dari keluarga Anak Buah Kapal (ABK) KM. Bahari dan Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim (Apel Malam) Anambas mendatangi Mako Lanal Tarempa melakukan aksi unjuk rasa buntut dari ditangkapnya KM. Bahari oleh Lanal Tarempa karena pada saat berlayar tidak dilengkapi dengan dokumen sebagaimana mestinya, selain itu ABK kapal adalah merupakan warga Kabupaten Kepulauan Anambas.
Pada tanggal 01 Nopember 2022 pukul 06.35 WIB, Tim Intelijen Lanal Tarempa memberikan Informasi bahwa pada hari ini, Selasa 01 November 2022, termonitor rencana pergerakan massa ke Mako Lanal Tarempa dengan jumlah lebih kurang 50 orang yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim (Apel Malam) Anambas, dipimpin oleh Sdr. Abidin Sentosa.
Massa akan berunjuk rasa dan melakukan orasi dengan tuntutan pembebasan para ABK KM. Bahari yang telah ditahan oleh Lanal Tarempa beberapa waktu lalu.
Atas informasi tersebut, Danlanal Tarempa Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Yusuf, S.E., M.Tr.Opsla memerintahkan kepada Perwira Jaga untuk mensiagakan Pasukan Penindakan Huru Hara (Dakhura) yang dimiliki Lanal Tarempa.
Tidak lama kemudian, massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim Anambas dan keluarga ABK KM. Bahari tiba di depan Mako Lanal Tarempa dengan membawa spanduk dan berorasi menuntut pembebasan ABK KM. Bahari.
Satu Pleton Tim Dhakura Lanal Tarempa lengkap dengan peralatannya, yang sebelumnya sudah disiagakan di halaman Mako Lanal Tarempa, langsung menahan aksi massa tersebut.
Para pengunjuk rasa sudah mulai bertindak anarkis, Abidin Sentosa sebagai pimpinan massa dan beberapa orang perwakilan Demonstran diminta oleh Lanal Tarempa untuk bermusyawarah atau melakukan mediasi. Saat dilaksanakan mediasi, Perwakilan Demonstran tetap bersikeras untuk membebaskan para ABK KM. Bahari tanpa melalui proses hukum, walaupun dari pihak Lanal sudah berupaya menjelaskan bahwa akan terlebih dahulu melaksanakan proses hukum yang berlaku.
Proses mediasi tidak berlangsung dengan baik atau gagal, mengetahui hasil mediasi gagal, para pengunjuk rasa semakin emosi dan melakukan tindakan anarkis, sehingga Tim Dakura melakukan penghalauan dan akhirnya membubarkan diri.
Demikian bagian dari skenario dalam pelaksanaan latihan Penidakan Huru Hara (Dakhura) yang dilaksanakan eh Personel Lanal Tarempa.
Komandan Lanal Tarempa, Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Ysuf, S.E., M. Tr. Opsla, mengatakan, Latihan Dhakura ini, rutin Kami laksanakan, dengan adanya latihan seperti ini, bisa melihat kesiapan Prajurit dalam menghadapi segala ancaman, tidak hanya menghadapi ancaman dari musuh tetapi juga menghadapi Masyarakat yang notabene harus dilindungi.
"Perlu diketahui, kegiatan ini adalah semata-mata latihan, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak lain, apalagi masyarakat Anambas, karena saya tau betul bahwa masyarakat Anambas adalah masyarakat yang sadar dan taat hukum, jadi hal demikian kecil kemungkinan terjadi di Anambas, namun Kami selaku salah satu Aparat penegak hukum tertentu di laut, sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk berlatih demi menjaga profesionalisme Prajurit kami, terimakasih saya ucapkan kepada seluruh Personel dan warga yang telah berpartisipasi mensukseskan latihan ini" Tutup Danlanal, Selasa (2/11/2022). (r)
Tulis Komentar