Tangkalaluk Ular Besar Penunggu Hutan Kalimantan Usik Anthrozoologi Dunia

Ular raksasa Tangkalaluk yang merupakan ular langka bagi masyarakat Dayak. FOTO Ilustrasi/ IST

TRANSKEPRI.COM, SAMARINDA - Pulau Kalimantan diyakini banyak ilmuwan Anthrozoologi masih memiliki hewan-hewan berukuran besar, salah satunya ular 
Tangkalaluk yang merupakan ular langka bagi masyarakat Dayak.

Seperti diketahui Tangkalaluk lebih dikenal dengan sebutan Raja Piton atau memiliki nama latin Reticulated Phyton.
Tangkalaluk menjadi legenda bagi suku Dayak dan masyarakat sekitar. Keberadaannya dianggap misterius sebab dikira sebagai makhluk astral oleh warga setempat karena wujudnya yang besar. Ular jenis ini juga diyakini sebagai raja rimba hutan belantara Kalimantan.

Jika menelisik lebih ilmiah dari jenis ular ini, sebenarnya Raja Piton bukanlah ular terbesar di dunia. Rekor tersebut dipegang oleh Anaconda Raksasa bernama latin Eunectes Murinus dengan berat 250 kilogram sebagai ular terbesar di dunia. Hal tersebut terhitung berdasarkan perbandingan panjang dan beratnya.

Spesies ini lebih dikenal sebagai Anaconda Hijau yang rata-rata panjangnya bisa mencapai 9 meter lebih.Predikat ular terpanjang di dunia ditempati oleh piton jenis ini.

Melansir dari Live Science, ular ini tersebar di sepanjang Asia Tenggara dan Hindia Timur. Ular ini memiliki berat rata-rata 113 kilogram dan spesimen terbesar yang pernah tercatat berbobot 158 kilogram.

Menurut Reptile Park, habitat ular ini biasanya ditemukan di dekat aliran air di antara hutan hujan atau hutan biasa. Ular berukuran kecil akan menghabiskan banyak waktu di tanah dan pohon-pohon atau semak-semak. Sementara ular dewasa berukuran besar sebagian besar berada tanah.

Mereka akan berlindung ke celah-celah dan gua setelah makan. Sebagian besar aktivitas mereka pun berlangsung di malam hari. Mereka memiliki reputasi sebagai ular yang agresif dan tidak akan ragu untuk membela diri dengan mengangkat kepala, mendesis keras dan menyerang berulang kali.

Mereka tidak menggigit melainkan meremas mangsanya dengan menggulungan tubuh untuk menghambat pernapasan. Dengan demikian, mangsa mati karena sesak napas. Raja piton besar biasanya memakan mamalia dan burung, dengan ukuran sebesar rusa dan babi.

Mereka akan menelan makanannya secara utuh. Satu kali melakukan makan besar, mereka dapat berpuasa selama beberapa bulan. Reproduksi Python reticulated betina adalah dengan cara bertelur. 
Telur yang mereka hasilkan bisa mencapai 40 butir. Mereka kemudian akan menjaga dan mengerami telur tersebut sampai mereka menetas beberapa bulan kemudian.

(net)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar