Pengguna di Indonesia Habiskan Rp80 M untuk Aplikasi Kencan

Menurut perusahaan analisis dan data seluler App Annie, orang Indonesia menghabiskan total USD5,8 juta (Rp80 miliar) untuk aplikasi kencan selama 2019. Foto/Istimewa

TRANSKEPRI.COM. JAKARTA - Bagi mereka yang belum punya pasangan, aplikasi kencan jadi tujuan utama pada tahun 2020. Bahkan, jauh sebelum Hari Valentine pada 14 Februari lalu.

Menurut perusahaan analisis dan data seluler App Annie, orang Indonesia menghabiskan total USD5,8 juta (Rp80 miliar) untuk aplikasi kencan selama 2019. Angka itu mungkin kecil tapi total belanja pelanggan untuk aplikasi kencan semakin meningkat. Dari USD1,6 juta (Rp20 miliar) pada tahun 2017, menjadi USD2,7 juta (Rp37 miliar) pada 2018, dan USD5,8 juta (Rp80 miliar) pada tahun lalu.

Lalu, aplikasi kencan apa yang paling banyak dipakai masyarakat Indonesia? Jawabnya adalah Tinder dan Tantan. Selain itu yang masuk ke dalam 10 daftar terlaris di Indonesia, antara lain Bermuda, Dating.com, Lamour, Azar, Meetme, Blued, Badoo, dan OKCupid Dating.

Tren serupa juga bisa dijumpai di Singapura dan Malaysia. Pelanggan seluler di masing-masing negara tersebut menghabiskan total USD7,1 juta dan USD5,8 juta.

Direktur Eksekutif App Annie kawasan Asia Pasifik Cindy Deng mengatakan, aplikasi kencan yang ada sekarang sudah melakukan monetisasi dengan memanfaatkan fitur berlangganan dalam beberapa tahun terakhir.

”Aplikasi-aplikasi tersebut adalah contoh tentang suatu bidang industri yang mampu menyediakan layanan sesuai permintaan pelanggan, yang membuat mereka rela membayar untuk mendapat nilai lebih dengan menawarkan mode baru sehingga berhasil menjadi alat kencan yang sesungguhnya,” sebutnya.

Di tingkat global, pelanggan menghabiskan USD2,2 miliar untuk aplikasi kencan sepanjang 2019. Angka tersebut naik dua kali lipat dibanding total belanja mereka dua tahun sebelumnya. Tinder berhasil mendominasi keseluruhan belanja pelanggan global pada 2019.

Tinder juga berhasil mentereng di daftar 5 aplikasi teratas berdasarkan belanja pelanggan dengan menjadi nomor 1 di Australia dan India, nomor 3 di Singapura, nomor 4 di Vietnam, nomor 9 di Thailand, nomor 4 di Malaysia, dan nomor 5 di Hong Kong.

Aplikasi Kencan asal Asia

Ternyata, bisnis aplikasi pencarian jodoh dan kencan begitu menggiurkan dan menyimpan potensi hingga semakin banyak perusahaan yang berinvestasi di bisnis ini. Pada 2019, misalnya, Tantan, Azar, dan Badoo mulai membuka pasar di Indonesia.

Tantan berhasil menjadi yang terdepan di kawasan tersebut. Aplikasi ini berhasil masuk daftar 10 aplikasi yang paling banyak dimonetisasi di China, dengan pertumbuhan global mencapai hampir 70.000% pada 2017 hingga 2019. Pada 2018 Tantan dibeli oleh Momo, aplikasi media sosial yang terdaftar di Nasdaq dengan banderol sebesar USD760 juta, dan sejak itu berkembang secara agresif di pasar Asia.

Selain di Indonesia, Tantan berhasil menempati peringkat ke-8 di Malaysia dan nomor 6 di Taiwan untuk urusan monetisasi. Aplikasi kencan buatan Korea, Azar, yang juga berhasil masuk di daftar 10 aplikasi kencan terlaris di Indonesia, menjadi juara 3 di tingkat global untuk urusan belanja pelanggan. Adapun dua aplikasi lain buatan Jepang, Pairs (yang kemudian dibeli The Match Group), dan Tapple, masing-masing berhasil menempati peringkat ke-5 dan ke-8 untuk monetisasi aplikasi.

Secara keseluruhan, aplikasi-aplikasi ini saling bersaing dengan perusahaan-perusahaan tradisional untuk tumbuh dan menghasilkan uang dengan menciptakan pengalaman yang lebih cocok dengan budaya Asia yang unik.

Potensi Besar

Semakin banyak orang yang memakai platform digital untuk mencari jodoh, bukan tidak mungkin bahwa ke depan akan ada semakin banyak pilihan di ceruk ini. Mulai dari Grindr (untuk komunitas LGBTQ), Single Parent Meet, Our Time (untuk mereka yang berusia di atas 50 tahun), serta aplikasi asal Asia lainnya yang di dalamnya wanita memiliki kebebasan untuk memilih dan memulai percakapan, seperti Bumble.

Kesuksesan aplikasi kencan di tingkat global, menurut Cindy Deng, menunjukkan adanya fenomena global dalam urusan mencari pasangan. ”Para developer bisa mencapai kesuksesan di luar negara mereka, asal mampu memahami pelanggan dan memasukkan preferensi pelanggan ke dalam produk mereka,” ujarnya.

Seiring semakin banyaknya pilihan aplikasi di pasaran, tidak mungkin ke depan persaingan akan semakin intensif. “Peluang untuk tumbuh dan monetisasi aplikasi kencan di Asia akan menjadikan bisnis kencan semakin asyik dan layak diperhatikan dalam beberapa tahun mendatang,” sebut Deng.

Berikut 10 Aplikasi Kencan Terpopuler Indonesia

Dihitung dari kombinasi antara iOS dan Google Play, berdasarkan dari jumlah pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam aplikasi.

1. Tinder (InterActiveCorp)
2. Tantan (Momo Technology)
3. Bermuda (Bermuda Inc)
4. Dating.com (dating.com)
5. Lamour (Asia Innovations)
6. Azar (Hyberconnect)
7. Meetme (The Meet Group)
8. Blued (Blue City)
9. Badoo (Badoo)
10.OkCupid Dating (InterActiveCorp)

(ssb)

 

 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar