Demam Babi Afrika, Mentan Bakal Isolasi Daerah Terjangkit

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akan mengambil langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus babi Afirika yang meresahkan masyarakat. Foto/SINDOnews/Rina Anggraeni

TRANSKEPRI.COM. JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akan mengambil langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus babi Afirika yang meresahkan masyarakat. Upaya pencegahan dilakukan salah satunya dengan mengisolasi daerah-daerah yang terkena wabah demam babi Afrika.

Mentan juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PHK) Kementan untuk melakukan pengecekan rutin terhadap hewan ternak.

"Salah satunya dengan mengisolasi daerah yang terjangkit sangat total. Kemudian, daerah lain harus sangat rutin tiap hari harus cek apakah ada virus yang menyangkut," ujar Syahrul di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2019).

Dalam mengatasi penyebaran wabah tersebut, pihaknya juga berkoodinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memperketat isolasi. "Isolasi yang paling penting. Isolasi untuk dia (babi) keluar wilayah itu yang kita perketat oleh pemerintah daerah setempat," jelasnya.

Sebagai informasi, wabah babi Afrika tengah marak terjadi di sejumlah daerah di Sumatra Utara. Wabah itu disebut juga sebagai African Swine Fever (ASF). Wabah tersebut menyebabkan banyak babi mati. Kementerian Pertanian pun telah menyediakan 102 posko darurat untuk mengatasi wabah tersebut. (ssb)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar