Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
TRANSKEPRI.COM.NEWYORK- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan ancaman serius kepada Taliban yang kini menguasai Afghanistan. Biden akan merespons keras jika Taliban mengganggu evakuasi di bandara Kabul.
Dilansir AFP, Selasa (17/8/2021) ribuan diplomat AS diketahui tengah dalam proses dievakuasi di bandara Kabul. Selain diplomat AS, warga Afghanistan yang menjadi penerjemah bagi tentara AS selama misi 20 tahun terakhir juga dievakuasi.
Biden mengingatkan agar Taliban tak melancarkan serangan saat proses evakuasi itu. Biden memperingatkan bahwa respons tegas akan diberikan jika Taliban melancarkan serangan terhadap kepentingan AS.
"Kami akan membela rakyat kami dengan kekuatan yang menghancurkan jika diperlukan," ucap Biden dalam peringatannya untuk Taliban.
Biden menegaskan dalam pidato terbarunya dari Gedung Putih bahwa respons terhadap setiap serangan akan 'cepat dan kuat'.
AS diketahui telah mengerahkan ribuan tentaranya ke bandara Kabul untuk mengamankan proses evakuasi tersebut. Namun situasi kacau menyelimuti bandara Kabul.
Kekacauan itu terjadi setelah ribuan warga Afghanistan berkumpul di sana. Bahkan warga itu hingga membanjiri landasan, demi bisa menaiki pesawat untuk meninggalkan negara yang telah dikuasasi oleh Afghanistan itu.
Dalam pidatonya yang mengomentari kekacauan di Afghanistan usai Taliban berkuasa, Biden menyatakan tidak menyesali keputusan menarik tentara AS -- meskipun kritikan menghujani dirinya dan pemerintahannya.Laporan terbaru menyebut tentara AS menembak mati dua pria bersenjata yang menodongkan senjatanya di area bandara Kabul.
"Saya berdiri tegak di belakang keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya telah belajar dengan cara yang sulit bahwa tidak akan pernah ada waktu yang baik untuk menarik pasukan AS. Itu sebabnya kita masih ada di sana," tutur Biden. (tm)