Prabowo Subianto
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta agar bangsa Indonesia harus berani jujur dan mengakui bahwa apa yang dilakukan para pemimpin China dalam 45 tahun terakhir adalah sesuatu yang harus dipelajari.
Hal in Prabowo sampaikan dalam Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik dalam rangka memperingati 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
"Kita harus jujur dan mengakui apa yang dilakukan pemimpin-pemimpin Tiongkok dalam 45 tahun ini adalah sesuatu yang harus kita pelajari," kata Prabowo, Senin (16/8).
Menurut Prabowo, sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan Indo-Pasifik, di mana 50 persen penduduk dunia dan produktivitas berada dan berasal di kawasan ini mau tidak mau Indonesia harus melihat China.
Prabowo lantas menjelaskan bahwa negeri tirai bambu itu berhasil mengentaskan kemiskinan dalam 40 tahun atau satu generasi."Mau tidak mau, kita lihat Tiongkok telah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia," tutur Prabowo.
Mulanya, kata Prabowo, masyarakat China yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 99 persen. Sementara, hanya 1 persen masyarakat berada di atas garis tersebut.
"Ini one generation mereka membalik piramida itu, 1 persen di bawah kemiskinan, 99 persen keluar dari situ," tutur dia yang juga Ketua Umum Gerindra tersebut.
Ia menekankan bahwa Indonesia tidak harus mengikuti ideologi yang China anut. Sebab, menurutnya, ideologi China mungkin tidak cocok dengan Indonesia.Prabowo lantas meminta kepada pakar-pakar yang berada di dalam lembaga CSIS agar mengkaji cara-cara China bisa membalik keadaan di dalam negerinya.
"Mereka konsekuen, mereka bekerja benar-benar untuk menghilangkan kemiskinan, mereka bekerja keras untuk merebut sains dan teknologi, mendidik rakyat mereka dengan benar dan keras," ujar dia yang pernah menjadi Pangkostrad tersebut. (tm)