Nelayan asal Bintan dipulangkan
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Nelayan Bintan akhirnya berhasil dipulangkan ke Indonesia berkat kerjasama Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Persatuan Kebajikan Zuriat Keturunan Pusat Bentan dan Malaysia serta peran penting Presiden Persatuan Bentan_Malaysia, Datok Haji Nazri Kamal Al Bentan.
Ketua KNTI Bintan Adil Bahari atau biasa disebut Buyung Adly mengucapkan terima kasih kepada KBRI Indonesia untuk Malaysia dan Presiden Persatuan Bentan_Malaysia serta NGO sahabat alam Malaysia yang telah banyak membantu memberikan informasi serta mengurus seluruh proses pemulangan para nelayan kembali ke tanah air.
"Terima kasih kami kepada KBRI, Presiden Persatuan Bentan_Malaysia Datok Haji Nazri Kamal Al Bentan beserta seluruh NG0 Sahabat Alam Malaysia yang telah membantu memberikan informasi dan mengurus proses pemulangan para nelayan kembali ke tanah air," ujar Adil Bahari, Ahad (15/8/21).
Adil Bahari mengatakan didampingi KBRI Johor, dua dari enam nelayan Bintan dipulangkan ketanah air melalui Pelabuhan Stulang Laut menuju Batam dengan menggunakan Ferry Ocean 7. Untuk empat nelayan lainnya belum di izinkan kembali ke tanah air, karena terdiagnosa positif covid-19 dan menjalani karantina di Johor Malaysia, sedangkan untuk tekong kapal Agus dan M. Rafi masih harus mengikuti sidang lanjutan di Mahkamah Kota Tinggi Johor Malaysia.
"Nelayan atasnama Sandi dan Andy telah diberangkatkan dari Stulang Laut Johor, Malaysia menuju Batam, untuk saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Batam, setelah masa karantina selesai, mereka baru di izinkan kembali kerumah masing-masing, sedangkan untuk dua nelayan lagi terdeteksi positif covid-19 dan dikarantina di Johor Malaysia, dua nelayan lainnya masih akan mengikuti persidangan di Mahkamah Kota Tinggi, "terang Adil Bahari.
KNTI Bintan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, nelayan harus lebih berhati-hati ketika sedang berada dilaut serta mengerti batas wilayah negara, disamping itu KNTI meminta perhatian serius pemerintah terhadap nasib para nelayan dan kelengakapan peralatan kapal tangkap nelayan.
"KNTI Bintan memgimbau agar nelayan lebih berhati-hati dan memahami batas wilayah tangkap, kemudian peran penting dan perhatian serta edukasi daei pemerintah untuk para nelayan juga sangat diperlukan,"
Sejauh ini untuk pembebasan para nelayan KNTI telah berkoordinasi dengan bidang perbatasan Kabupaten Bintan, PSDKP Kepri, BNPB Pusat, Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Luar Negeri, ini merupakan kerjasama banyak pihak membantu menyelesaikan permasalahan nelayan baik itu organisasi non Pemerintahan dan Pemerintahan, terang Ketua KNTI Bintan. (mad)