Syamsul Paloh
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Beredarnya video terkait keluh-kesah Gubernur Kepri, Ansar Ahmad perihal hubungan kerjanya dengan Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, menuai sorotan publik.
Dalam video itu, selain menyinggung hubugannya dengan wakil gubernur, Ansar Ahmad juga menjelaskan penyebab mengapa dirinya tidak komitmen dalam menepati janji yang pernah disepakati.
"Saya tidak akan menghianati orang, kalau orang tersebut tidak menghianati saya," ujar Ansar dalam video tersebut.
Ansar juga menyinggung adanya komitmen yang dilanggar oleh yang disebutnya sebagai pihak sebelah, yakni terkait pencalonan Bupati Bintan.
"Awalnya pihak sebelah minta kita dari Golkar tak mencalonkan di Batam, bargainingnya sebelah juga tak mencalonkan di Bintan. Tapi dalam perjalanan sebelah justru malah mencalonkan di Bintan," ujar Ansar.
Pemerhati politik di Kepri, Syamsul Paloh menilai, curhatan yang disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, apapun alasannya, tentu merupakan tindakan yang tidak elok.
Menurut Syamsul, dengan curhatan tersebut, Ansar mempertontonkan kepada publik bahwa dia adalah pemimpin yang kekanak-kanakan.
"Saya melihat video curhatan tersebut justru tidak baik untuk Ansar. Masyarakat justru menilai Ansar sebagai seorang sosok yang arogan," tutur Syamsul.
Disamping itu kata Syamsul, apa yang dilontarkan Ansar, juga berpotensi memicu terjadinya kegaduhan politik di Kepri. Bahkan semakin mempertontonkan kepada publik, perihal ketidakmampuan Ansar dalam memanajerial permasalahan yang ada di Pemprov Kepri serta internal partai koalisi.
"Jika Ansar dewasa dan punya jiwa kepemimpinan yang baik, seharusnya permasalahannya dengan wagub dan partai koalisi tidak dibawa ke ranah publik. Justru apa yang dia lakukan mempertontonkan dirinya sebagai sosok yang selalu mencari dalih dalam menepati sebuah komitmen," ujar Syamsul.
Menyikapi hal itu, Syamsul meminta agar Ansar Ahmad dan wakilnya bersama partai koalisi, supaya dapat menyelesaikan permasalahan yang saat ini terjadi dengan duduk bersama serta mencari solusi terbaik.
"Silahkanlah duduk bersama. Malu juga kalau seorang gubernur curhat ke publik menyampaikan keluh-kesah perihal ketidakmampuannya dalam merangkul wakil gubernur serta partai koalisi. Hal ini akan menjadi preseden buruk di masyarakat," tegas Syamsul.
Syamsul juga meminta kepada pihak wakil gubernur untuk tidak serta merta melakukan hal serupa seperti yang dilakukan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
"Harapan saya, pihak wakil gubernur tidak membalas statmen Gubernur Kepri dengan membuat statmen balasan. Biarkan masyarakat menilai siapa yang cerdas dan siapa yang kekanakan," pungkas Syamsul. (tm)