Negara Inggris
TRANSKEPRI.COM.LONDON- Sejumlah menteri dan pejabat senior pemerintahan PM Boris Johnson di Inggris mengungkapkan kekhawatiran dan keyakinan pribadi mereka bahwa penyebaran Covid-19 bisa saja melalui kentut.
Beberapa pejabat tinggi secara pribadi menunjukkan bukti virus dapat menyebar melalui kentut di ruang sempit, seperti kamar mandi atau toilet umum.
Seorang menteri yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Telegraph mereka sudah membaca "hal yang terlihat kredibel" dari negara lain di seluruh dunia.
Mereka mengklaim ada bukti hubungan penulusuran terkait genom antara dua individu dari bilik (toilet) di Australia, seperti yang dilansir dari Mirror, Sabtu (24/07/2021).
Juga, ada beberapa kasus penyakit yang terdokumentasi dengan baik menyebar melalui pipa limbah selama lockdown di Hong Kong. Namun, para ilmuwan pemerintah belum mengonfirmasi klaim tersebut.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan, dia tidak mengetahui Covid-19 itu dapat menyebar melalui kentut. "Tentu kami selalu meninjau setiap bukti ilmiah terbaru," imbuh juru bicara itu.
Penelitian Covid-19 menemukan virus Corona penyebab Covid-19 dapat ditemukan di kotoran. Namun, risiko penyebaran Covid-19 melalui kotoran dapat berkurang karena pakaian dalam dan pakaian dapat bertindak sebagai filter partikel berbahaya, seperti halnya cara masker wajah bekerja melindungi penularan.
Bulan Mei lalu, dokter di Australia Andy Tagg menunjukkan kentut dapat menularkan Covid-19, setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien Covid-19 pada awal 2021.
Tagg mengutip tes yang mengungkapkan virus Corona ditemukan pada kotoran 55 persen pasien infeksi Covid-19.
Tagg menulis, “Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam tinja dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari setelah terpapar.”
Dia menambahkan mungkin SARS-CoV-2 atau Covid-19 dapat menyebar melalui tinja, "Tetapi kami membutuhkan lebih banyak bukti."
"Jadi ingatlah untuk memakai APD yang sesuai setiap saat dan selalu berupaya untuk tetap aman," serunya.
Pada awal pandemi Covid-19 Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit China mengumumkan celana seharusnya menjadi penghalang efektif terhadap kentut yang mungkin membawa virus corona.
Badan kesehatan China itu mengatakan kentut tidak mungkin menularkan virus asalkan pakai celana.
Namun, mereka memperingatkan jika pasien yang terinfeksi Covid-19 tidak mengenakan celana, dan mereka menembakkan kentut agak panjang dan kuat, maka orang lain bisa menghadapi risiko jika mereka mengendus kentut tersebut.
Bulan Mei lalu, dokter di Australia Andy Tagg menunjukkan kentut dapat menularkan Covid-19, setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien Covid-19 pada awal 2021 (tm)