Venezuela Marah Jet Militer Amerika Serikat Langgar Wilayah Udaranya

Ahad, 25 Juli 2021

Pesawat pengangkut militer berat tipe C-17 milik Amerika Serikat. Foto/REUTERS

TRANSKEPRI.COM, CARACAS - Venezuela menuduh Amerika Serikat (AS) melanggar wilayah udaranya, dalam apa yang disebut sebagai "provokasi terang-terangan". Venezuela memperingatkan pihaknya akan "menanggapi dengan paksa" setiap manuver yang dilihatnya sebagai tindakan agresi.

Insiden itu terjadi ketika militer Kolombia dan AS terlibat latihan di dekat garis pantai Karibia Venezuela.
"Pesawat pengangkut militer berat tipe C-17 AS menyeberang ke wilayah udaranya pada Kamis malam dalam periode tiga menit, melakukan perjalanan sekitar 14 mil laut," ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Venezuela.
“Provokasi terang-terangan ini terjadi selama latihan militer gabungan oleh Angkatan Udara Kolombia dan Angkatan Darat di Departemen Antioquia dan Cundinamarca, di mana ada juga kehadiran jet tempur F-16 dan RC135 Amerika untuk eksplorasi strategis,” papar pernyataan Kemhan Venezuela.
Pada 16 Juli, Angkatan Udara Kolombia melaporkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat dengan tujuan meningkatkan interoperabilitas dengan negara-negara sekutu.
"Kami menyadari sebagai bagian dari latihan yang disebutkan di atas, tugas pengintaian sedang dilakukan terhadap ruang geografis Venezuela, itulah sebabnya kami tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan bermusuhan lainnya terhadap kedaulatan dan integritas teritorial kami," ungkap pemerintah Venezuela.
“Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mengeluarkan perintah yang tepat untuk tetap waspada dan menanggapi dengan tegas setiap tindakan agresi," papar peringatan pemerintah.
Venezuela tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Kolombia, negara yang berbatasan dengannya sepanjang lebih dari 2.200 km.

Hubungan Caracas dengan Bogota dan Washington telah tegang sejak kepresidenan mendiang Hugo Chavez, tetapi ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat dan Kolombia mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden, menganggap pemilihan kembali Maduro pada 2018 curang.

Maduro sering mencela apa yang dia gambarkan sebagai rencana membunuh atau menggulingkannya yang dipimpin oleh AS dan Kolombia, saingan internasional utamanya.(net)