Jenderal Qassem Soleimani, kepala pasukan Quds Iran. Foto/REUTERS
TRANSKEPRI.COM. BAGHDAD - Jenderal Qassem Soleimani, kepala pasukan Quds Iran, dilaporkan tewas bersama enam orang lainnya dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020). Jenderal tersebut telah lama menjadi target Amerika dan Israel.
Para pejabat Irak dan televisi pemerintah melaporkan bahwa selain Soleimani, komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan itu.
Juru bicara kelompok Mobilisasi Pasukan Populer (PMF) Irak, Ahmed al-Assadi, juga membenarkan kematian Soleimani dan Muhandis. PMF adalah kelompok milisi Syiah Irak yang didukung Iran.
Dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa AS melakukan serangan udara yang ditargetkan.
Sumber-sumber dari PMF sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan roket menghancurkan dua kendaraan yang membawa "tamu-tamu terkenal", yang telah tiba di bandara dan sedang dikawal oleh seorang pejabat PMF.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Senator AS Chris Murphy, seorang anggota oposisi dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat, memperingatkan bahwa insiden itu dapat memicu perang regional besar-besaran.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, mantan Asisten Menteri Pertahanan AS Lawrence Korb mengatakan tidak ada keraguan bahwa AS ingin menargetkan Soleimani untuk sementara waktu.
Para saksi mata di lokasi kejadian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka mendengar suara sirene dan helikopter di udara setelah serangan menjelang fajar. Area insiden telah ditutup. Namun, bandara internasional tetap beroperasi. (ssb)