Pemakaman korban covid-19
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Indonesia mencatat kematian harian akibat Covid-19 tertinggi di dunia dengan 1.449 jiwa pada Kamis (22/7)).
Jumlah itu merupakan rekor tertinggi sejak pandemi. Dengan demikian, total kasus kematian Covid-19 RI tembus 79.032 orang.
Sementara kasus harian virus corona Indonesia berada di urutan ketiga dengan 49.509 positif baru.
Berdasarkan data statistik Worldometer, pertambahan kasus baru Covid terbanyak ada di Amerika Serikat dengan 54.381, disusul Brasil 49.603.
Hingga kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3.033.339.Jumlah kematian baru kedua terbanyak ada di Brasil dengan 1.444 jiwa, lalu Rusia yang melaporkan 796 korban meninggal di posisi ketiga.
Adapun pasien positif yang sembuh bertambah 36.370 orang, sehingga total pasien pulih mencapai 2.392.923 orang.
Lonjakan kasus Covid ini membuat Indonesia mendapat julukan episentrum baru Covid-19 di dunia.Indonesia masih terus mencatat lonjakan infeksi Covid-19 dengan sejumlah rekor baru dalam beberapa pekan terakhir.
Satgas Covid-19 mengatakan varian Delta yang lebih mudah menular jadi penyebab lonjakan kasus terjadi di Indonesia.
Gelombang baru corona ini pun memicu tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) mencapai lebih dari 90 persen di sejumlah daerah dan menambah beban tenaga kesehatan yang kian terbatas.
Pemerintah memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli. Namun, kini pemerintah tak lagi menggunakan istilah PPKM Darurat melainkan diganti dengan PPKM Level 4.Akibat lonjakan kasus Covid-19 dan varian Delta corona yang lebih menular terus menyebar, sejumlah negara pun membatasi hingga menutup perbatasan mereka bagi warga Indonesia.
Presiden Jokowi menyatakan pembukaan akan dilakukan bertahap mulai 26 Juli apabila terjadi penurunan kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru mendesak Indonesia memperketat pembatasan pergerakan guna memerangi lonjakan infeksi Covid-19.
"Indonesia saat ini menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi dan ini menunjukkan betapa penting penerapan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah pembatasan sosial yang ketat, terutama pembatasan pergerakan di seluruh negeri," bunyi laporan terbaru WHO seperti dikutip Reuters, Kamis (22/7).
Dalam laporan situasi Covid-19 terbaru itu, WHO menyatakan bahwa penerapan pembatasan sosial dan kesehatan masyarakat secara ketat sangat penting. (tm)