Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto/REUTERS
TRANSKEPRI.COM, NEW DELHI - Sebanyak 12 menteri di Kabinet Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengundurkan diri sekaligus. Mundur massal selusin menteri ini terjadi setelah pemerintah dikecam atas kegagalan mengatasi pandemi COVID-19.
PM Modi telah mendapat kecaman karena tanggapannya yang menyedihkan terhadap gelombang besar infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Mengutip AFP, Kamis (8/7/2021), sebanyak 12 anggota Dewan Menteri PM Modi, termasuk enam anggota senior Kabinet, mengajukan pengunduran diri mereka pada hari Rabu dalam perombakan besar pertama dari masa jabatan kedua pemerintah.
Di antara mereka yang diminta untuk mundur adalah Menteri Kesehatan Harsh Vardhan, yang dipandang sebagai pengakuan atas tanggapan bencana pemerintah terhadap krisis virus corona.
Menteri Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad, yang dikenal sebagai ujung tombak pertikaian pemerintah dengan perusahaan teknologi besar seperti Twitter dan WhatsApp, juga mundur.
Hengkangnya Menteri Informasi dan Penyiaran Prakash Javadekar, yang bertanggung jawab atas manajemen media pemerintah, terjadi beberapa minggu setelah Modi menghadapi rentetan laporan pers yang buruk, sebagian besar oleh media asing.
Javadekar juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan India.
Menteri lainnya yang mundur adalah, Menteri Pendidikan Ramesh Pokhriyal Nishank dan Menteri Tenaga Kerja & Ketenagakerjaan Santosh Gangwar.
Kemudian pada hari yang sama, Modi melantik 43 menteri baru dalam perombakan besar-besaran yang melihat setidaknya enam anggota junior dipromosikan. Dewan Menteri juga diperbesar dari 52 menjadi 77 anggota, hanya tiga di bawah batas konstitusional.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah, orang nomor dua di pemerintahan Modi, juga ditugaskan di Kementerian Kerjasama yang baru dibentuk. Tujuan tepatnya departemen baru ini masih agak tidak jelas, bahkan di India.(net)