Wali Kota Tanjungpinang, Hj Rahma
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Walikota Tanjungpinang (TPI), Hj. Rahma S.IP menanggapi terkait penilaian masyarakat terhadap penanganan covid-19 di Kota Tanjungpinang. Hal ini tidak lain dikarenakan kegiatan penegakan protokol kesehatan dan razia gabungan yang melakukan tes antigen kepada masyarakat atau ditempat keramaian.
Rahma mengaku sangat paham dengan ketidaknyamanan masyarakat, pasalnya mereka ingin kebebasan seperti sebelum adanya COVID-19. Berjualan dengan nyaman, berkumpul dengan nyaman di tempat makan dan berwisata dengan nyaman di kota Tanjungpinang.
“Saya sangat mengerti kamauan masyarakat. Karena sama, saya juga sangat ingin seperti itu,” tutur Rahma.
Hanya saja, Rahma menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah saat ini adalah untuk menekan penyebaran covid19. Pemberlakuan jam malam dan test antigen yang dilakukan oleh tim Satgas COVID-19 Tanjungpinang tidak lain merupakan bentuk kepedulian pemerintah. Pasalnya, Rahma tidak mau usai pulang dari pasar, ibu atau ayah membawa penyakit kepada keluarganya. Begitu juga selepas pulang berkumpul, sang anak membawa virus yang berbahaya ini untuk ibu dan ayahnya.
“Itu yang saya tidak mau, makanya kami bersama tim satgas sampai turun ke jalan, melakukan tes antigen di tempat-tempat kerumunan, tidak lain untuk mencegah adanya penularan COVID-19 lagi,” tutur Rahma.
Rahma mengaku sadar betul bahwa apa yang dilakukan tim Satgas akan memicu pro dan kontra di masyarakat. Namun hal ini penting dilakukan guna menekan angka COVID-19 dan menekan anggota keluarga sakit, dan menemukan klaster untuk penanganan selanjutnya, terlebih anak-anak yang saat ini telah banyak menjadi korban virus ini.
“Saya sangat tidak ingin generasi emas, generasi penerus kita harus menderita karena ketidaktahuan kita tentang virus ini, ketidaktahuan kita tentang virus yang melekat di tubuh kita. Makanya saya melakukan segala daya upaya untuk menekan agar virus ini tidak masuk ke rumah dan tidak sampai tersentuh anak-anak hingga orang dewasa,” tutur Rahma.
Rahma berharap dukungan dan dorongan masyarakat kota Tanjungpinang. Ini bukan tentang pencitraan, katanya, ini tentang pemulihan Kota Tanjungpinang menjadi seperti sediakala.
“Kita menderita hanya sebentar, kalau semua patuhi aturan yang pemerintah buat. Tapi kalau dilanggar, bisa-bisa keadaan seperti ini akan berkepanjangan. Itu yang saya tidak mau, kota Tanjungpinang menjadi tempat indah bagi COVID-19. Saya maunya segera pulih,” katanya.
"Pedagang bisa leluasa berdagang di pasar, anak-anak muda dapat melakukan aktifitasnya, pengusaha juga bisa menjalankan usahanya dengan nyaman. Namun untuk sementara ini, saya meminta dukungan agar masyarakat bantu pemerintah, patuhi aturan yang kita buat, agar segera Tanjungpinang bisa menjadi Kota senyaman dulu,” tuturnya.
Terakhir Rahma berpesan, kepada masyarakat yang merasa dirinya sedang sakit agar memeriksakan diri. “Jangan sampai karena kita, kita menularkan kepada orang lain. Dan jangan merasa sehat dengan melakukan aktifitas tanpa prokes, untuk itulah test antigen dilakukan untuk mengetahui dan menyadarkan masyarakat bahwa orang tanpa gejala (OTG) ada disekitar kita”, tutupnya.
Kedepan, tim satgas akan terus memberikan sosialisasi, pemahaman dan melakukan test secara berkala di tempat-tempat keramaian. Juga percepatan target vansin akan terus dipenuhi untuk seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang.***